Dari Buruh ke DPRD Tabalong, Hairullah: Kenyataan Tak Dimimpikan

 

TERPILIH: Anggota DPRD Tabalong Hairullah - Foto Dok Istimewa

BORNEOTREND.COM, KALSEL- Tuhan semata pemilik taqdir. Dia yang menghendaki dan tidak menghendaki setiap kejadian. Tak ada kekuatan yang dapat mengubah apa yang Tuhan jadikan ketentuan Nya. Sekali Tuhan katakan jadi, maka jadilah.

Taqdir Tuhan itulah yang membawa Hairullah turut dilantik sebagai anggota DPRD Kabupaten Tabalong beberapa waktu lalu. Pria pemilik panggilan Irul Banjar tersebut terpilih sebagai wakil rakyat melalui PKB dari daerah pemilihan IV Murung Pudak.

Bagi Irul Banjar, menjadi anggota DPRD periode 2024 - 2029 adalah kehendak Allah SWT, sebab jauh sebelumnya ia tak pernah memimpikan menjadi seorang politisi seperti saat ini.

Sebagai buruh atau pekerja profesional yang berangkat dari bawah dirinya tak pernah bersinggungan dengan dunia politik.  Itu sebab hingga usia pensiun waktunya dihabiskan di dalam dunia kerja. 

Memulai karirnya dari buruh di sub kontraktor, Hairullah kemudian berpindah ke PT Adaro Indonesia pada tahun 1992. Kesetiaan dan totalitasnya dilabuhkannya di perusahaan tambang batu bara tersebut hingga pensiun tahun 2020.

Berbagi posisi pernah ditempatinya di perusahaan Garibaldi Thohir tersebut dari HRD hingga bagian humas. Mulai dari staff hingga menempati posisi sebagai manajemen. Setelah pensiun dirinya dipercaya menjadi direktur Perusda di Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

"Tak pernah saya bermimpi menjadi seperti saat ini. Semuanya terjadi begitu cepat setelah saya pensiun dari dunia kerja. Beberapa tawaran bergabung datang dari partai politik , dan saya pun mengambil keputusan itu," ujar Hairullah kepada media ini baru ini tadi. 


Menurutnya jika saat ini dirinya satu dari 30 Anggita DPRD Tabalong, itu merupakan kenyataan dari taqdir Allah yang belum pernah dirinya mimpikan.

Isu Kesehatan dan Pendidikan

DILANTIK: Hairullah beserta isteri di momen pelantikan DPRD Kabupaten Tabalong periode 2024 - 2029 - Foto Dok Arief


Pilihannya terjun ke dunia politik juga dikuatkan oleh berbagai isu publik yang selama ini kerap singgah ke telinganya. Persoalan pelayanan  kesehatan kerap jadi keluhan. 

Dirinya melihat masih banyak warga miskin tak terlayani oleh pemerintah, terlebih ketika harus dirujuk ke rumah sakit di Kota Banjarmasin membuat warga kita mundur teratur. 

"Di Kota Banjarmasin mau tinggal di mana, terus mau makan apa warga miskin. Di kampung saja mereka sulit memenuhi kebutuhannya, apalagi ke luar kota. Saat ini kita perjuangkan fasilitas rumah singgah dan makan bagi pasien rujukan," ujar Irul Banjar.

Demikian juga pendidikan gratis yang selama ini menjadi program pemerintah tak sepenuhnya berjalan. Ada beberapa sekolah yang masih memanfaatkan keadaan berjualan buku dan memungut sumbangan.  Hal ini ujarnya perlu dibenahi dan ditertibkan.

Momentum politik datang pertengahan 2023. Partai PKB mengajaknya untuk bergabung dan mengambil ikhtiar politik sebagai medan perjuangan politik.

"Bismillah, dengan masukan saran dan nasehat dari sahabat saya, keputusan ketika itu saya maju sebagai caleg dari PKB. Hasilnya saya terpilih," jelas Hairullah.

Perjalanan bidang politiknya merupakan babak baru. Dirinya merupakan sedikit diantara banyak caleg yang tidak punya duit. Kekuatan doa dan orang - orang dekat yang dipercainya membuatnya mampu bersaing di daerah pemilihan yang disebut dapil neraka.

Hairullah sudah wakafkan dirinya lahir bathin untuk membela rakyat. Perjuangan baru menurutnya sedang  mulai. Seorang buruh kini bermetamorfosa menjadi seorang pelayan rakyat.

"Amanah ini membuat saya menjadi pelayan masyarakat Tabalong. Inilah makna politik yang hendak kita lakukan. Sebab saya sampai ke titik ini semata - mata amanah Allah." tukasnya.

Penulis: Arief Rahman

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال