BORNEOTREND.COM, KALTENG – Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) berencana untuk mengoptimalisasi 500 ribu hektar lahan rawa di Kalimantan Tengah untuk menjadi lahan persawahan, sebagai bagian dari upaya membangun lumbung pangan yang akan mensuplai kebutuhan pangan Indonesia.
Rencana ini diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Arman Sulaiman saat melakukan kunjungan ke areal persawahan Food Estate di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Rabu (28/8/2024) pagi.
Mentan menegaskan bahwa pengembangan optimasi lahan sawah ini akan menggunakan teknologi modern, tidak hanya dengan cara manual tetapi juga melibatkan tenaga terlatih, termasuk mendorong partisipasi petani milenial.
“Pengembangan ini bukan hanya untuk meningkatkan produksi tetapi juga memperkuat hilirisasi pertanian. Dengan potensi lahan rawa yang dapat menjadi lahan pertanian produktif, kita yakin dapat membangun lumbung pangan ini,” ujarnya.
Dalam kunjungan, Mentan Andi Arman Sulaiman didampingi langsung Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran bersama jajaran Pemprov Provinsi Kalteng serta Penjabat (Pj) Bupati Kapuas, Ir H Darliansjah
Ikut hadir dalam kunjungan Mentan, Komandan Korem (Danrem) 102/Pjg Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalimantan Tengah (Kalteng) Dr Undang Mugopal Sekda Kapuas Septedy, Kapolres Kapuas AKBP Gede Pasek Muliadnyana dan Dandim 1011 KLK Letkol Inf Khusnun Dwi Putranto.
Sebelum melakukan peninjauan lahan, rombongan Mentan bersama Gubernur Kalteng dan Pj Bupati Kapuas terlebih dahulu melakukan Rapat Koordinasi Optimalisasi Lahan Food Estate, yang berlangsung di Ruang Rapat Mess Project Food Estate PUPR Blok A.
Sementara itu, Pj Bupati Kapuas Ir H Darliansjah menyampaikan apresiasinya kepada Menteri Pertanian dan jajaran yang sudah datang berkunjung ke Kabupaten Kapuas, tepatnya di Desa Bentuk Jaya (A5) Kecamatan Dadahup untuk melihat langsung bagaimana kondisi areal persawahan yang ada di sana.
“Tentunya dalam optimasi lahan di Food Estate ini diperlukan kolaborasi bersama, baik itu antara Pemerintah Pusat, Provinsi hingga Kabupaten mulai dari sarana produksi hingga infrastruktur pendukung lainnya, sehingga program ini dapat berjalan sesuai apa yang diharapkan,” tutur Orang Nomor Satu di Kabupaten Kapuas itu.
Penulis: Gus