Pemkab Balangan Tetapkan Status Darurat Bencana Karhutla dan Kekeringan Selama 2,5 Bulan

PIMPIN RAKOR: Kepala BPBD Balangan H Rahmi memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektor terkait siaga bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Balangan – Foto Dok Ist


BORNEOTREND.COM, KALSEL – Mulai hari Senin tanggal 12 Agustus 2024 sampai dengan 31 Oktober 2024 nanti atau selama 2,5 bulan ke depan Kabupaten Balangan berstatus Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan Kekeringan. 

Keputusan ini ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Balangan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektor terkait siaga bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Balangan di Aula Benteng Tundakan, Senin (12/8/2024). 

Kepala BPBD Balangan H Rahmi menjelaskan, ke depannya akan disusun langkah strategis dalam rangka mencegah terjadinya karhutla dan kekeringan, di antaranya melaksanakan apel siaga karhutla dan kekeringan, mendirikan posko serta sosialisasi ke lapangan. 

"Mudahan melalui langkah strategis ini mampu mengajak stakeholder dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan mencegah terjadinya karhutla," ujarnya. 

H Rahmi berharap sinergitas dan kebersamaan selalu terjalin dengan baik dengan berbagai instansi terkait dalam rangka menanggulangi karhutla di Balangan. 

"Mari kita waspada dan berupaya untuk mencegah terjadinya karhutla baik yang disebabkan oleh alam maupun tangan manusia," ajaknya.

Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ir Tuhalus yang ikut menghadiri Rakor mewakili Bupati Balangan H Abdul Hadi mengimbau kepada seluruh elemen untuk selalu waspada dan aktif dalam upaya penanggulangan, termasuk pencegahan. 

“Terus gaungkan ajakan untuk waspada karhutla dan kekeringan,” katanya. 

Ir Tuhalus juga meminta semua pihak yang terlibat dalam penanganan Karhutla dan kekeringan untuk bisa meningkatkan kualitas data, info dan pelaporan kejadian bencana serta optimalkan mitigasi bencana. 

"Mitigasi perlu langkah konkret dan koordinasi yang terencana, terpadu dan berkesinambungan, melalui rakor ini kami berharap setiap kejadian karhutla dan kekeringan bisa diantisipasi sejak dini," ujarnya. 

Penulis: Sri Mulyani

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال