SAMBUTAN: Pembukaan kegiatan SBIF 2024 oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel Fadjar Majardi di Hotel Fugo Banjarmasin - Foto Dok Istimewa |
BORNEOTREND.COM, KALSEL- Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat iklim investasi di Kalimantan Selatan (Kalsel), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel bersama Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalsel menyelenggarakan South Borneo Investment Forum (SBIF) 2024.
Acara ini akan diadakan di Fugo Hotel, Banjarmasin, dengan fokus pada pemaparan berbagai proyek investasi strategis dan peluang kerjasama.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalsel Fadjar Majardi, dalam sambutannya menekankan pentingnya investasi sebagai motor penggerak utama dalam mencapai target ekonomi Indonesia Emas 2045.
“Sebagai bagian dari upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi tinggi pada tahun 2038-2041, kami memandang investasi sebagai kunci untuk mencapainya. Pertumbuhan GDP yang dibutuhkan sebesar 6%-7% per tahun memerlukan dukungan dari berbagai sektor, termasuk yang ada di Kalsel.” jelasnya.
“SBIF 2024 adalah kesempatan emas untuk menjalin kemitraan strategis dan mengeksplorasi berbagai peluang investasi yang dapat memperkuat perekonomian daerah. Kami berharap forum ini dapat menjadi platform bagi investor untuk lebih memahami potensi investasi di Kalimantan Selatan dan bagaimana mereka dapat berkontribusi pada transformasi ekonomi yang sedang berlangsung.” tambahnya lagi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar, sangat mendukung pelaksanaan SBIF 2024.
“Kami sangat gembira menyambut pelaksanaan SBIF 2024, yang kami anggap sebagai langkah penting dalam memajukan perekonomian Kalsel. Dengan berbagai proyek investasi unggulan yang akan diperkenalkan dalam forum ini, kami berharap dapat menarik minat investor dan mitra bisnis untuk bergabung dalam upaya pengembangan daerah.” bebernya.
“Kalsel memiliki potensi besar dalam berbagai sektor yang siap untuk dikembangkan melalui investasi. Pemerintah Provinsi Kalsel berkomitmen untuk menyediakan dukungan maksimal bagi proyek-proyek investasi, mulai dari penyederhanaan regulasi hingga pembangunan infrastruktur. Kami percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan sektor swasta akan mempercepat pencapaian tujuan ekonomi kami dan berkontribusi pada Indonesia Emas 2045.” timpalnya lagi.
Proyek-Proyek Investasi Unggulan di SBIF 2024
SBIF 2024 akan menyediakan sesi one-on-one meeting dengan investor untuk proyek-proyek yang ready to offer serta clean & clear berdasarkan IPRO Challenge 2023 dan 2024. Sesi one-on-one ini memberikan kesempatan kepada investor untuk mendalami peluang investasi dan skema kerjasama. Ini merupakan platform strategis untuk membahas lebih lanjut mengenai potensi dan dukungan yang tersedia dari pemerintah daerah. Berbagai proyek investasi yang ditawarkan, antara lain:
- PLTA Kusan – Kabupaten Tanah Bumbu Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan investasi senilai Rp2,7 Triliun. Project Owner: DPMPTSP Kabupaten Tanah Bumbu.
- Budidaya Ikan Bandeng Terintegrasi Industri Pengalengan – Kabupaten Tanah Bumbu. Proyek budidaya ikan bandeng yang terintegrasi dengan industri pengalengan investasi sebesar Rp255 Miliar. Project Owner: DPMPTSP Kabupaten Tanah Bumbu.
- Budidaya Ikan Gabus Terintegrasi dengan Industri Pengolahannya – Kabupaten Tanah Bumbu. Proyek budidaya ikan gabus dengan fasilitas pengolahan terintegrasi dengan total investasi sebesar Rp96,5 Miliar. Project Owner: DPMPTSP Kabupaten Tanah Bumbu.
- Industri Oleokimia – Kabupaten Tanah Bumbu. Pengembangan industri oleokimia dengan total investasi sebesar Rp2,2 Triliun. Project Owner: Dinas Perindustrian.
- Waste Management System – Banjarbaru. Sistem pengelolaan limbah oli bekas dan B3 rumah sakit dengan total investasi sebesar Rp30 Miliar. Project Owner: Dinas Lingkungan Hidup.
- Hotel Aerocity – Banjarbaru Proyek pembangunan hotel dengan standar internasional dengan total investasi sebesar Rp84 Miliar. Project Owner: DPMPTSP Kota Banjarbaru.
- RPU Modern – Banjarmasin. Revitalisasi pasar pemotongan ungags tradisional menjadi pemotongan modern dengan total investasi sebesar Rp23,3 Miliar. Project Owner: DPMPTSP Kota Banjarmasin & DKP3 Banjarmasin.
- Industri Cabai Hiyung – Kabupaten Tapin. Pengembangan industri cabai hiyung secara end-to-end dengan total investasi sebesar Rp260,37 Miliar. Project Owner: Dinas Perdagangan.
Investasi sebagai Kunci Pencapaian Indonesia Emas 2045
Investasi berperan krusial dalam mendukung pencapaian target Indonesia Emas 2045. Dengan target dekarbonisasi yang ditingkatkan dan fokus pada hilirisasi sumber daya alam, penelitian & inovasi, infrastruktur, serta ekonomi hijau & biru, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempercepat transformasi ekonomi. SBIF 2024 merupakan langkah penting dalam mendorong investasi yang mendukung visi besar ini.