DISKUSI: PT BEI menggelar acara "Sekolah Pasar Modal Bersama Wartawan di Kalimantan Selatan" yang dihadiri jurnalis dari berbagai media lokal, Jumat (13/9/2024) lalu di Banjarmasin - Foto Dok Lita |
BORNEOTREND.COM, KALSEL- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar acara "Sekolah Pasar Modal Bersama Wartawan di Kalimantan Selatan" yang dihadiri jurnalis dari berbagai media lokal, Jumat (13/9/2024) lalu di Banjarmasin.
Dalam kegiatan kali ini hadir sejumlah pembicara, diantaranya Senior Manager Unit Pengembangan Pasar Kliring Penjaminan Efek Indonesia (IDClear) Sadhu Mahardika, Kepala Unit Pengawasan 1 Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Antonius Angga Aryadi Putra, Direktur Utama Indonesia Securities Investor Protection Fund (SIPF) Narotama Aryanto dan PIC PT Korea Investment Sekuritas Indonesia Banjarmasin M. Wahyu Azmi.
Dalam diskusi tersebut, Kepala Unit Pengawasan 1 KSEI Antonius Angga Aryadi Putra menjelaskan, bahwa KSEI sebagai Lembaga penyimpanan dan penyelesaian transaksi di pasar modal Indonesia dengan berdasarkan amanat Undang-Undang NO 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
“Sesuai dengan tujuannya, hadirnya KSEI yakni untuk menyediakan layanan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi efisien, efek yang teratur dan wajar,” ucap Antonius Angga Aryadi Putra.
Sementara itu, Direktur Utama SIPF Narotama Aryanto juga mengatakan, bahwa kini layanan di Pasar Modal sudah sangat berkembang.
Bahkan kini ada strategi perdagangan saham baru di mana investor dapat meminjam saham.
"Melalui strategi ini para investor bisa membeli kembali sahamnya dengan harga kompetitif," tambah Narotama Aryanto.
Dirinya juga menjelaskan, dilihat dari progres Pasar Modal dibanding 2023 ada peningkatan 5% hingga 7% di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Selain itu secara umum pasar Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik dengan meningkatnya sebaran investor domestik. Berdasarkan data KSEI tanggal 30 Agustus 2024 menunjukkan bahwa partisipasi investor domestik terus berkembang, mencerminkan meningkatnya kesadaran dan minat masyarakat terhadap investasi di pasar modal Indonesia.
Sebaran investor domestik diantaranya investor Pulau Jawa mencapai 68,23% dan nilai aset Rp4,953,24 T, investor Pulau Sumatra mencapai 16,11% dan nilai aset Rp106,46 T, investor Pulau Sulawesi mencapai 5,50% dan nilai aset Rp17,61T, investor Pulau Kalimantan mencapai 5,13% dan nilai aset Rp133,67T, Investor Bali, NTT dan NTB mencapai 3,74% dan nilai aset Rp22,58T serta investor Maluku dan Papua mencapai 1,29% dan nilai Aset Rp6,41 T.
"Khusus investor Kalsel berada di urutan ke-17 dari 38 Provinsi dengan jumlah investor mencapai 158,374 dan nilai Aset mencapai Rp83,90T. Banjarmasin mencapai 50,658 (31,98%) investor dan nilai aset mencapai Rp1,27 T," bebernya.
Sementara untuk demografi investor pasar modal Kalsel berdasarkan data KSEI tanggal 30 Agustus 2024 di dominasi oleh Laki-laki mencapai 67.80% dan nilai aset mencapai Rp3,28T. Sedangkan perempuan 32,20% investor dan nilai aset mencapai Rp2,28 T.
"Lalu sebaran investor pasar modal usia dibawah 30 Tahun 60.36% dan nilai Aset Rp0,46 T, usia 31-40 Tahun 24,78% dan nilai Aset Rp0,78 T, usia 41-50 Tahun 9,52% dan nilai aset Rp1,15 T, usia 51-60 Tahun 3,85% dan nilai Aset Rp1,51 T dan usia 60 tahun keatas 1,49% dan nilai aset Rp1,62 T," tuturnya.
Selain itu, PIC PT Korea Investment Sekuritas Indonesia Banjarmasin M. Wahyu Azmi mengajak para peserta yang berhadir untuk ikut menjadi investor.
Dengan menggunakan KISI, menurutnya terdapat bebrapa keuntungan, salah satunya biaya lebih murah hanya 0,10% dan 0,20% khusus bulan September 2024.
“Adapun syarat membuka rekening saham cukup dengan KTP pribadi, nomor rekening bank pribadi, KTP pasangan, dan NPWP jika ada," tukasnya.
Penulis: Realita Nugraha