-picsay.jpg)
 |
| KPU Batola saat melaksanakan sosialisasi Pilkada Serentak Tahun 2024, Selasa 10 September 2024. (Foto: Khairiadi Asa) |
BORNEOTREND.COM - Tahapan pilkada serentak 2024 saat ini sudah memasuki persiapan penetapan pasangan calon dan pengundian nomor urut. Setelah itu memasuki masa kampanye, juga ada debat antarpasangan calon di muka publik untuk menyampaikan program yang sudah termuat dalam visi-misinya.
Seperti sudah diketahui Pilkada di Kabupaten Barito Kuala (Batola) menghadirkan tiga pasangan calon. Ketiga pasangan calon inipun akan melakukan debat terkait visi-misinya, namun dari informasi yang beredar pelaksanaannya hanya satu kali.
Menurut Nasrullah tokoh masyarakat Batola yang juga seorang antropolog ULM, debat yang digelar hanya satu kali itu tidak memberi ruang untuk masyarakat agar bisa lebih mengetahui kemampuan para calon dalam menyampaikan visi-misinya.
"Melihat latar belakang ketiga pasang calon Bupati Batola, baik dari tingkat pendidikan, dan latar belakang birokrat, politisi dan pengusaha maka idealnya acara debat dilakukan tiga kali. Ini merupakan bentuk penghargaan terhadap kemampuan tiga pasangan calon itu," ujar Nasrullah, dalam rilisnya Senin (16/9/2024).
Menurutnya, jika debat hanya akan dilakukan sekali itu sama dengan merendahkan martabat dan meragukan kemampuan tiga pasangan calon tersebut. Selain itu, debat merupakan upaya untuk menjadikan Pilkada Batola berkualitas.
"Sebab wacana di masyarakat politik elektoral didominasi transaksional harus digeser kepada paparan visi-misi, presentasi dan defensif pasangan calon. Melalui tiga kali debat, masyarakat disuguhkan pertukaran ide, kemampuan retorika, joke, satiris, daya kritis yang selama ini hanya tontonan di layar televisi atau tayangan youtube dari tokoh di Jakarta, tetapi sesungguhnya mampu dilakukan putra-putra terbaik Barito Kuala," ujar akademisi ULM yang saat ini juga sedang menempuh program doktoral S-3 antropologi di UGM.
Editor: Khairiadi Asa
