Sinergi Bersama Pemda, PLN UID Kalselteng Terangi 4 Desa di Pedalaman Meratus


Prosesi penyalaan MCB secara simbolis salah satu rumah warga Desa Pembakulan oleh Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah Drs. H. Mansyah Sabri disaksikan oleh Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum Sigit Fanani (empat dari kiri), Manager PLN UP3 Barabai Muhamad Musa (tiga dari kiri), Manager PLN UP2K Provinsi Kalsel Winardi (kanan) dan pejabat kecamatan dan desa Pembakulan. Foto-PLN UID Kalselteng

BORNEOTREND.COM, KALSEL – PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pemerataan energi dengan meresmikan jaringan listrik di empat wilayah terpencil di daerah pedalaman pegunungan Meratus, yaitu Desa Muara Hungi, Desa Datar Batung, Desa Pembakulan, serta Dusun, yang berada di Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Acara peresmian ini berlangsung pada Selasa (24/9), dan dihadiri oleh Wakil Bupati HST, Manajemen PLN UID Kalselteng, PLN UP3 Barabai, PLN UP2K Kalsel serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Peresmian ini menandai tonggak penting bagi masyarakat di wilayah tersebut, yang sebelumnya belum memiliki akses listrik PLN. Menurut Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UID Kalselteng, Sigit Fanani, kehadiran listrik di empat desa ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memberikan akses yang lebih mudah terhadap pendidikan, serta membuka peluang ekonomi baru di daerah terpencil.

“Listrik adalah penggerak utama dalam pembangunan. Dengan hadirnya listrik di desa ini, kami berharap masyarakat dapat menikmati kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Kami ingin memastikan bahwa akses listrik tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga sebagai pendorong kemajuan pendidikan dan ekonomi lokal,” ujar Sigit Fanani dalam sambutannya pada peresmian acara tersebut.

Dalam proses elektrifikasi ini, PLN membangun jaringan sepanjang 13,5 kilometer Sirkuit Jaringan Tegangan Menengah (JTM), 8,2 kilometer Sirkuit Jaringan Tegangan Rendah (JTR), serta memasang lima trafo dengan kapasitas 50 kilo Volt Ampere (kVA). Hal ini dilakukan demi memastikan pasokan listrik yang andal dan stabil di wilayah yang sebelumnya hanya mengandalkan penerangan tradisional.

“Keberhasilan proyek ini tentu tidak lepas dari dukungan penuh berbagai pihak, khususnya Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kami sangat mengapresiasi kerjasama yang solid antara pemerintah daerah, kecamatan, masyarakat desa, dan PLN. Tanpa sinergi ini, pembangunan infrastruktur listrik di wilayah terpencil ini tidak akan mungkin terlaksana,” tambah Sigit.

Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah, Drs. H. Mansyah Sabri, yang turut hadir dalam acara peresmian ini menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini.

“Alhamdulillah, ini adalah impian yang sudah lama diidam-idamkan oleh masyarakat. Listrik ini membawa harapan baru bagi desa-desa yang selama ini bergantung pada penerangan tradisional,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan PLN untuk menyelesaikan desa-desa lain yang masih belum tersentuh listrik PLN.

“Kami siap berkolaborasi lebih lanjut dengan PLN untuk menyelesaikan desa-desa yang masih belum berlistrik. Ini adalah bagian dari program terpadu antara pemerintah dan PLN untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah, tanpa terkecuali,” lanjut Mansyah Sabri.

Lebih lanjut, Wakil Bupati berpesan kepada masyarakat agar memanfaatkan listrik dengan bijak dan berhati-hati, terutama untuk keperluan pendidikan dan peningkatan ekonomi keluarga.

“Gunakan listrik ini untuk hal-hal positif seperti belajar dan meningkatkan ekonomi keluarga. Ini adalah kesempatan untuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dan seluruh masyarakat,” pesannya.

Kepala Desa Pembakulan, Rijali, juga menyampaikan rasa syukurnya atas hadirnya listrik di desanya. Ia menyatakan bahwa sebelum ada listrik PLN, warga desanya harus menggunakan lampu minyak untuk penerangan, dan jika ada acara, mereka harus menyewa genset yang memakan biaya cukup besar.

“Dulu kami harus menggunakan genset untuk hajatan, yang per malam biayanya bisa mencapai Rp 45 ribu. Sekarang, saya bisa membeli token listrik Rp 50 ribu dan itu cukup untuk tiga bulan,” kata Rijali.

Dengan adanya listrik dari PLN, masyarakat kini dapat merasakan manfaat yang jauh lebih besar dengan biaya yang lebih terjangkau. Kehadiran listrik ini tidak hanya mengurangi beban ekonomi, tetapi juga meningkatkan kenyamanan hidup sehari-hari.

Peresmian listrik di empat desa ini juga meningkatkan rasio desa berlistrik di Kabupaten Hulu Sungai Tengah menjadi 98,22%. PLN terus berkomitmen untuk memperluas jaringan listrik ke wilayah-wilayah terpencil lainnya, dengan harapan seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari akses listrik yang stabil dan terjangkau.

PLN berharap dengan tersedianya listrik, masyarakat di empat desa tersebut dapat lebih produktif dan memanfaatkan energi listrik ini untuk mendorong peningkatan kesejahteraan dan pengembangan ekonomi lokal.

Sumber: PLN UID Kalselteng

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال