Sosialisasi Visi dan Misi Kandidat Menjaga Pilkada yang Bermartabat


Dr. Taufik Arbain, M.Si
(Foto: nett)

BORNEOTREND.COM - Saat ini tahapan Pilkada serentak 2024 sudah memasuki persiapan penetapan pasangan calon dan pengundian nomor urut. KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten/Kota juga sudah melakukan sosialisasi terkait visi dan misi masing-masing pasangan calon. 

Pengamat politik dan kebijakan publik FISIP ULM saat ditemui Selasa (17/9/2024), menyebutkan urgensi adanya visi-misi bagi kandidat kepala daerah setidaknya hal itu merupakan bagian cara calon kepala daerah menawarkan gagasan, program kepada publik terkait arah dan orientasi apa yang akan dicapai pada daerah yang akan dipimpin apabila memenangkan kompetesi elektoral nantinya.

Menurut Taufik Arbain, visi-misi ini sebenarnya memformulasikan gagasan, tidak sekadar menjawab tantangan pembangunan sebelumnya, tetapi juga menawarkan solusi dan bahkan menawarkan hal-hal baru. Maka dari itu tidak sedikit rancangan atau formulasi visi-misi itu berisi pikiran-pikiran teknokratik yang beranjak dari data dan fakta sebelumnya, kemudian mengaitkan dengan RPJMD dan RPJMN sebelumnya agar terjadi keselarasan pembangunan berjenjang, dan terdeteksi dengan baik langkah visi-misi yang dibuat. Kemudian dinarasikan dengan program yang bernuansa kebijakan teknokratik, tetapi juga kebijakan populis. 

“Nah, nuansa kebijakan populis berupa program unggulan inilah oleh para tim formulasi visi-misi dikampanyekan dengan masif dan dahsyat dengan bahasa yang menyentuh emosional publik dan direpresentasikan dalam berbagai instrument media,“ ungkap Ketua Indonesian Association of Public Adminstration Kalsel ini.

Oleh karena itu menurut Taufik, tidaklah heran ada visi-misi yang dengan kalimat pendek, lalu menegaskan pada misi, dan memantapkan lewat program unggulan atau ada juga dengan pola akronim, untuk memudahkan pengingatan bagi publik dan dibuat simpel. 

"Para tim formulatur visi-misi jelas tahu publik itu maunya simpel, mudah diingat dan ngena pada jiwanya. Hal-hal berbau akademik hanyalah milik para kelompok menengah ke atas dimana dalam struktur penduduk pemilih jelas masuk dalam rumus piramida penduduk, semakin ke atas semakin mengecil. Tetapi ini juga memiliki efek besar jika menengah ke atas bergerak pada kelompok milineal dan Gen Z yang berpendidikan dan berjaringan," tambah Taufik Arbain.

Visi-misi ini merupakan syarat yang diatur oleh Undang-Undang dan diserahkan kepada KPU, adalah ruang bagi paslon menegaskan janji politiknya. Maka dari itu aktualisasi visi-misi ini disampaikan saat kampanye, debat kandidat maupun distribusi informasi via ruang terbuka luar dan media sosial.

Biasanya menurut Taufik Arbain, visi-misi terlebih disampaikan saat debat kandidat, adalah kaplingan kelompok menengah ke atas yang mencermati dengan kritis dan sangat sering kemudian mengomunikasikan lagi lewat kelompok grass root baik dalam bisik-bisik tetangga, respons tafsir baru di media sosial dan gerakan polesan pada tim sukses lainnya. 

Disinilah kita akan menemukan gerakan kampanye yang dilakukan partisan pilkada meski tidak menjadi bagian dari tim sukses.  

Efek visi-misi salah satunya melewati jalur ini, apalagi personal yang mengomunikasikan ini memiliki cara sendiri dengan tafsir sendiri baik melakukan perambungan (pujian) maupun sebaliknya. Pergerakan inilah kita akan menemukan bermunculan relawan tim sukses demi memenangkan pilihannya. Dan cara termudah adalah men-share-nya via media sosial.

“Saat ini saja sebelum visi-misi disosialisasikan KPUD misalnya, relawan tim sukses sudah masuk dalam ruang kampanye, apalagi sudah terlihat adanya gerakan para buzzer yang membuat gerakan negative dan black campaign untuk mendeskreditkan lawannya lewat tiktok dan lainnya, dengan pola membentur-benturkan dengan tokoh-tokoh kharismatik, rasis dan lainnya agar publik tergiring. Tentu dengan adanya sosialisasi visi-misi oleh KPUD bisa mengondisikan partisipasi publik pada ruang positive campaign dalam rangka menjaga pilkada yang bermartabat," ucap Taufik Arbain yang saat ini juga aktif sebagai Ketua Dewan Kesenian Kalsel ini.

Editor: Khairiadi Asa

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال