RAMAI: Kegiatan turnamen layangan aduan yang digelarDisbudporapar Kota Banjarmasin, kamis (24/10/2024) sore di Komplek Jeruk Purut, Sungai Andai - Foto Dok Istimewa |
BORNEOTREND.COM, KALSEL- Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina membuka turnamen layangan aduan, kamis (24/10/2024) sore di Komplek Jeruk Purut, Sungai Andai.
Tentunya perlombaan dari olahraga tradisional itu sangat banyak diminati hingga banyak peserta yang mendaftar.
"Namun dibatasi untuk 64 peserta kategori dewasa dan 64 peserta kategori anak-anak," kata Ibnu usai membuka turnamen layangan aduan.
Dirinya berharap yang awalnya hanya sekedar hobi, nantinya bisa menjadi sebuah prestasi. Selain itu, olahraga tradisional ini juga bisa mengalihkan anak-anak dari ketergantungan gadget di zaman saat ini.
Tentunya olahraga tradisional seperti ini, bagus untuk motorik anak dan membuat anak saling berinteraksi dengan teman-temannya.
Sehingga lanjut dia, Fasilitas Umum (Fasum) yang ada di permukiman warga bisa dimanfaatkan untuk jadi tempat bermain anak-anak.
"Contohnya area representatif seperti ini bisa dimanfaatkan untuk kegiatan bermanfaat," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin Fitriah menuturkan turnamen ini dalam rangka memeriahkan Hari Sumpah Pemuda.
"Sekaligus memeriahkan rangkaian Hari Jadi Kota Banjarmasin," kata Fitriah.
Menurut dia animo masyarakat terhadap perlombaan ini terus meningkat yang memang sudah seharusnya menumbuhkan minat masyarakat dalam menjaga pelestarian olahraga tradisional.
"Melihat tingginya animo yang mau ikut berpartisipasi dalam turnamen, harapannya bisa dilaksanakan kembali," harapnya.
Tidak berbeda, Kepala Bidang (Kabid) Olahraga Disbudporapar Kota Banjarmasin Roenissa menambahkan turnamen layanan aduan ini merupakan kali pertama dilaksanakan.
"Ini merupakan kerja sama dengan komunitas Pelangi (Perkumpulan Pelayang Seluruh Indonesia) Kota Banjarmasin di bawah naungan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia atau KORMI," tutur Nisa.
Melihat tingginya antusias masyarakat untuk mengikuti turnamen ini, maka ke depan jadi pertimbangan pihaknya untuk mengelar tingkat kelurahan atau bahkan sampai di tingkat Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Intinya menggiatkan kembali olahraga tradisional terutama yang sudah usang," bebernya.
Adapun hadiah yang diperebutkan dalam turnamen layanan aduan ini mencapai Rp20 juta.
Dilain pihak, Ketua Pelangi Kota Banjarmasin Ahmad Baihaqi menyebutkan untuk penilaian dalam turnamen ini disesuaikan sistem nasional yakni main, ulur, tarik, dan tempel.
"Sistem itu yang kita gunakan dalam penilaian," jelasnya.
Tentunya ia berharap ke depan Disbudporapar Kota Banjarmasin bisa mengadakan turnamen layang kreasi. Mengingat layang kreasi di Kota Banjarmasin cukup bervariasi.
"Untuk saat ini kita adakan layanan aduan saja, semoga ke depan ada turnamen layangan kreasi juga," tukasnya.
Penulis: Arum