Salah satu adegan tarian dalam Tradisi Manopeng Banyiur, dibawakan Sanggar Seni Albanyiuri Banjarmasin yang akan tampil di Gedung Kesenian Jakarta pada 22-23 Oktober 2024 nanti. (Foto: Khairiadi Asa) |
BORNEOTREND.COM - Sanggar Seni Albanyiuri Banjarmasin terpilih oleh tim kurasi sebagai salah satu penampil di ajang Festival Budaya Panji 2024. Mereka akan membawakan seni Tradisi Manopeng Banyiur di ajang tersebut. Kegiatan ini difasilitasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan digelar pada 22-23 Oktober 2024 di Gedung Kesenian Jakarta.
Sebelum diberangkatkan ke ajang tersebut, Senin malam (30/9/2024) telah dipentaskan Tradisi Manopeng Banyiur oleh Sanggar Seni Albanyiuri di Gedung Balairung Sari Taman Budaya Kalsel. Hal itu juga sebagai wadah monitoring karya dihadiri perwakilan Kemendikbudristek, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Taman Budaya Kalsel, Dewan Kesenian Kalsel, Staf Ahli Walikota Banjarmasin Bidang Kerjasama dan Investasi Iwan Fitriadi, para seniman dan budayawan lainnya.
Dalam sambutannya mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Raudati Hidayati (Kabid Kebudayaan) menyambut baik dan berterima kasih kepada pihak Kemendikbudristek yang telah memilih seni Tradisi Manopeng Banyiur.
"Kami merasa gembira dan terima kasih kepada Kemendikbudristek yang telah menetapkan Tradisi Manopeng Banyiur ini menjadi salah satu yang ditampilkan dalam ajang Festival Budaya Panji 2024 di Jakarta," ujar Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Raudati Hildayati dalam sambutannya.
Seperti diketahui, tarian tradisi manopeng Banyiur ini sudah dijalankan keturunan yang kelima, atau sudah berjalan sekitar 150 tahun digelar setiap satu tahun sekali pada bulan Muharram. Dilaksanakan sebagai ungkapan syukur, ritual bersih-bersih desa atau penolak bala khas Banjar.
"Pemerintah Kota Banjarmasin setiap tahun juga memfasilitasi dan mengikuti tradisi manopeng Banyiur ini. Mereka sudah melaksanakan kegiatan tersebut secara turun temurun, rata-rata mereka punya ikatan keluarga jadi terus terbina," ujar Iwan Fitriadi yang saat ini sebagai Staf Ahli Walikota Banjarmasin bidang kerjasama dan investasi (sebelumnya sebagai Kepala Dinas Budporapar Banjarmasin), turut hadir dalam pementasan monitoring karya.
Beberapa undangan yang hadir memberi masukan dan saran antara lain dari perwakilan Taman Budaya Kalsel, Heriyadi Pimpinan Sanggar Perpekindo, dan Khairiadi Asa mewakili Dewan Kesenian Kalsel.
Ferdi Irawan pimpinan Sanggar Seni Albanyiuri, saat sesi tanya jawab menjelaskan segala masukan yang diberikan menjadi bahan perbaikan untuk meningkatkan lagi kualitas penyajian, sebelum tampil di ajang Festival Budaya Panji di Jakarta.
"Saat ini kita didampingi Mas Jarot dari Kemendikbudristek dalam latihan maupun bagaimana mengemas sajian Tradisi Manopeng Banyiur ini. Terima kasih atas masukan dan saran semuanya, mudah-mudahan kami bisa tampil lebih baik lagi saat festival nanti," ujar Ferdi Irawan.
Penulis: Khairiadi Asa