WAWANCARA: Anggota DPRD Provinsi Kaltim Andi Muhammad Afif Rayhan Harun - Foto Dok Nett |
BORNEOTREND.COM, KALTIM- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, mengajak mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) untuk memperdalam pendidikan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Ajakan tersebut disampaikan Afif dalam acara diskusi publik bertajuk “Politisi Muda: Antara Harapan dan Realita dalam Menghadapi Tantangan Politik Menuju Indonesia Emas 2045” yang digelar IMM Samarinda di Bagios Cafe, Jalan KH Abdurrasyid, Samarinda Kota, belum lama tadi.
“Kalau junior-junior saya bisa melewati apa yang saya capai, saya justru senang, bukan iri. Itu tanda mereka lebih baik. Keluar dari comfort zone (zona nyaman) adalah langkah pertama yang perlu diambil,” ungkap Afif, yang merupakan anggota Fraksi Partai Gerindra.
Afif yang lahir di Samarinda pada 15 September 1997, juga berbagi pengalamannya selama menempuh studi di Makassar. Meskipun ayahnya Andi Harun, saat itu menjabat sebagai anggota DPRD Kaltim, Afif harus menjalani kehidupan kuliah dengan penuh keterbatasan.
“Selama empat tahun berkuliah di Makassar, saya hanya mendapat uang saku sebesar Rp1,5 juta per bulan yang harus saya kelola untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk bensin dan kebutuhan pokok lainnya,” kata Afif.
Afif menekankan, kondisi tersebut membentuk karakter disiplin dan tangguh dalam dirinya. Ia juga berbicara tentang perbedaan kultur antara Samarinda dan Makassar dalam hal diskusi akademis.
“Di Makassar, saya sering berdiskusi dengan teman-teman tentang masa depan Indonesia dan isu-isu pendidikan. Itu sangat membangun kebiasaan berpikir kritis,” tambah Afif.
Afif berharap agar generasi muda, terutama mahasiswa, mulai terbiasa membaca buku dan berdiskusi tentang hal-hal yang bermanfaat.
“Saya berharap Indonesia Timur bisa mengalahkan daerah lain jika kita semua memiliki semangat untuk terus belajar dan berkembang,” tegasnya.
Afif juga mengingatkan pentingnya memiliki pemikiran visioner untuk mempersiapkan diri demi kemajuan Indonesia di masa depan.
“Sebagai penutup, saya mengingatkan pentingnya membaca dan berbagi ilmu sebagai langkah menuju masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.
Penulis/Sumber: Agustina/Nett