DISKUSI: Kepala Unit Pengembangan Produk Syariah Yunan Akbar saat memberikan materi terkait Pasar Modal Syariah - Foto Dok Lita |
BORNEOTREND.COM, KALSEL- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar workshop bagi wartawan bertajuk "Update Perkembangan Pasar Modal di Kalimantan Selatan dan Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia", senin (4/11/2024) lalu yang berlangsung di Spaceground Coffe Banjarmasin.
Dalam kegiatan kali ini hadir sejumlah pembicara, diantaranya Kepala Kantor Perwakilan BEI Kalsel Yuniar, MNC Sekuritas Herry Wachidien, Phintraco Sekuritas Erni Ervianti Dewi, RHB Sekuritas Indonesia Frenky Chandra, Korea Investment & Sekuritas Indonesia M Wahyu Azmi, NH Korindo Sekuritas Indonesia Resky Ramadhan, Kepala Unit Pengembangan Produk Syariah Yunan Akbar.
Workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang dinamika pasar modal yang terus berkembang, serta pentingnya pasar modal syariah di Indonesia.
Dalam sesi pembukaan, Kepala Kantor Perwakilan BEI Yuniar menjelaskan, tentang pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Kalsel mencapai 170.863 SID. Hal ini tentunya menunjukkan tren positif yang di mana jumlah pertumbuhan investor pasar modal di Kalsel mencapai 10.548 SID atau 6,57%.
“Pasar modal merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian. Dengan pemahaman yang baik, wartawan dapat memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat mengenai peluang investasi yang ada,” tegas Yuniar.
Disesi selanjutnya workshop memfokuskan sektor Technology yang bertujuan untuk memberikan informasi terkini mengenai perkembangan sektor teknologi dalam pasar modal, yang semakin berperan penting di tengah era digital.
Dalam kesempatan itu, MNC Sekuritas Herry Wachidien, menekankan bahwa sektor teknologi menawarkan potensi investasi yang signifikan bagi masyarakat di Kalsel.
“Dengan pertumbuhan pesat perusahaan teknologi, penting bagi wartawan untuk memahami dinamika dan tren yang ada. Informasi yang akurat akan membantu masyarakat dalam membuat keputusan investasi yang tepat di sektor teknologi," bebernya.
Dirinya juga memberikan contoh perusahaan-perusahaan teknologi yang sedang naik daun dan menarik perhatian investor.
Lalu di sesi berikutnya Workshop membahas pentingnya memberikan informasi terbaru mengenai dinamika pasar modal, khususnya dalam sektor transportasi dan logistik yang semakin vital bagi konektivitas dan efisiensi distribusi barang untuk pertumbuhan ekonomi daerah.
Phintraco Sekurita Emi Everianti Dewi, mengungkpan sektor transportasi dan logistik merupakan sektor yang lagging dan tidak perform di tahun ini.
“Karena tertinggal dengan sektor lain seperti property dan energy sintimen terhadap sektor transportasi dan logistik indonesia di kuartel IV 2024 sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan rencana pemerintah baru,” tuturnya.
Disesi terakhir, workshop perkembangan pasar modal syariah yang semakin diminati oleh masyarakat yang menginginkan investasi sesuai dengan prinsip syariah.
Kepala Unit Pengembangan Produk Syariah Yunan Akbar menjelaskan, mengenai produk-produk investasi syariah dan prospek masa depannya.
“Prinsip-prinsip hukum Islam dalam kegiatan di bidang Pasar Modal berdasarkan fatwa DSN-MUI, baik fatwa yang ditetapkan dalam peraturan OJK maupun fatwa yang telah diterbitkan sebelumnya. Sepanjang fatwa dimaksud tidak bertentangan dengan Peraturan OJK yang didasarkan pada fatwa DSN-MUI,” tambahnya.
Dirinya juga menjelaskan mengenai Fatwa Nomer 80. Perihal Perdagangan saham syariah di BEI adalah transaksi jual beli dengan metode tawar-menawar atau lelang berkesinambungan dengan menggunakan harga pasar wajar sehingga akad yang digunakan adalah Bai’ Al- musawamah.
Penulis: Realita Nugraha