Puluhan Desa Belum Terjamah Internet, Komisi II DPRD Kotabaru Panggil Diskominfo dan PT Telkom

RAPAT KERJA: Komisi II DPRD Kabupaten Kotabaru, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kotabaru serta PT Telkom menghadiri rapat kerja membahas tidak adanya jaringan internet di sejumlah desa – Foto Ist


BORNEOTREND.COM, KALSEL – Puluhan desa di Kabupaten Kotabaru belum terjamah jaringan internet. Merasa prihatin akan hal ini, Komisi II DPRD Kabupaten Kotabaru memanggil Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kotabaru serta PT Telkom guna melakukan rapat kerja untuk membahas masalah tersebut. 

"Kami sangat menyayangkan di era digital ini ada desa-desa yang belum terjamah internet," ujar Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotabaru, Abu Suwandi. 

Sebelumnya, masalah jaringan internet ini banyak dikeluhkan masyarakat dalam setiap kegiatan reses. 

Wilayah yang mengalami kendala jaringan internet tersebar di empat daerah pemilihan (dapil) dengan jumlah kurang lebih 20 desa. 

"Kalaupun ada, akses internet hanya terdapat di titik tertentu sehingga masyarakat harus berkumpul di situ," tambahnya.

Kondisi itu, dituding sebagai salah satu faktor penyebab pendidikan di daerah pelosok tertinggal. 

Kemudian masyarakat juga kesulitan mengakses layanan publik seperti BPJS hingga BBM bersubsidi untuk nelayan.

"Harapan kami di tahun 2025 setiap desa terpencil bisa mengakses internet," kata Abu.  

Menanggapi ini, Kepala Diskominfo Kabupaten Kotabaru, Gusti Abdul Wakhid mengatakan terus mengupayakan pemerataan akses internet.

Untuk tahun ini saja sudah ada 20 desa yang mendapat bantuan internet desa serta lima desa untuk program GSM booster atau penguat sinyal seluler.

"Desa-desa yang belum terlaksana nanti kami data dan lihat langsung kondisinya mana yang lebih prioritas," ucap Wakhid.

Pihaknya juga telah mengusulkan pembangunan BTS di 33 desa kepada pemerintah pusat melalui BAKTI Kominfo. 

Namun hingga kini baru satu desa yang diproses, yakni Desa Tengah di Kecamatan Pulau Sembilan.

"Alasannya yang jadi prioritas wilayah Indonesia timur," katanya.

Penulis: Nazat Fitriah

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال