BORNEOTREND.COM, KALSEL - Pemerintah Provinsi Kalsel terus melakukan persiapan dalam mendukung program pemerintah Cetak Sawah Rakyat (CSR) untuk swasembada pangan, yang merupakan program dari Presiden Prabowo Subianto.
Kesiapan Kalsel dalam mendukung program cetak sawah tersebut disampaikan Plh. Gubernur Kalsel Roy Rizali Anwar dalam sambutannya pada acara Rapat Koordinasi Cetak Sawah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang dibuka langsung oleh Menteri Pertanian RI H. Andi Amran Sulaiman, di Hotel Galaxy Banjarmasin, Selasa (21/11) malam.
Dalam sambutannya, Roy mengatakan bahwa Kalimantan Selatan terus memantapkan diri menjadi salah satu daerah prioritas dalam pengembangan sawah baru.
Menurutnya, program cetak sawah sangat penting untuk meningkatkan produksi pangan di wilayah tersebut, sekaligus memberikan peluang kesejahteraan bagi masyarakat petani.
“Progres program cetak sawah di Kalimantan Selatan ditargetkan selama empat tahun dengan luas 500.000 hektar dan memiliki potensi cetak sawah hingga 530.000 hektar,” ujarnya.
Dirinya juga menyebutkan bahwa keseriusan pemprov Kalsel dalam mendukung program tersebut yakni dengan siapnya eksapator yang akan menggarap lahan sawah tersebut.
“Untuk alat berat perusahaan lokal Kalsel yang telah tersedia dan siap bekerja menggarap sawah sebanyak 580 unit yang kedepannya akan terus bertambah sesuai kontrak kerja yang telah disepakati,” tambahnya lagi.
Untuk itu, Roy mengatakan bahwa tantangan ketahanan pangan tidak dapat diselesaikan dengan pendekatan parsial.
“Dibutuhkan kolaborasi, inovasi dan komitmen berkelanjuta dari seluruh pemangku kepentingan. Untuk itu, rakor ini menjadi momentum penting untuk menginventarisisasi berbagai kendala dan permasahan di lapangan,” tutupnya.
Sementara itu, dalam arahannya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang terus berkolaborasi dalam mendukung program cetak sawah termasuk kesiapannya dalam menciptakan lahan sawah baru.
Menurutnya, Presiden Prabowo telah meluncurkan program cetak sawah untuk mewujudkan swasembada pangan yang berfokus pada daerah strategis, salah satunya yakni Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Andi menambahkan bahwa hingga tahun 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan akan mencetak sawah baru seluas 1 juta hektar. Ia juga menyampaikan bahwa cetak sawah baru ini bertujuan untuk mengatasi alih fungsi lahan dan menjaga ketahanan pangan nasional.
“Program cetak sawah ini diperlukan untuk mencapai cita-cita kedaulatan pangan Indonesia di masa yang akan datang. Inilah yang di cita-citakan Bapak Presiden kita,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kalimantan Selatan sendiri ditargetkan membuka 500 ribu hektar sawah baru melalui program CSR ini dengan rincian Kab. Sulu Sungai Selatan target seluas 58.987 Ha, Kab. Hulu Sungai Tengah target seluas 23.611 Ha, Kab. Hulu Sungai Utara target seluas 40.252 Ha, Kab. Tanah Laut target seluas 36.274 Ha, Kab. Tapi target seluas 41.995 Ha, Kab. Banjar target seluas 26.103 Ha, Kab. Barito Kuala target seluas 32.602 Ha, Kab. Kotabaru target seluas 94.736 Ha, Kab. Tanah Bumbu target seluas 26.825 Ha, Kab. Balangan target seluas 8.365 Ha, Kota Banjarbaru target seluas 11.434 Ha, Kota Banjarmasin target seluas 1.321 Ha, dan Kab. Tabalong target seluas 84.706 Ha.
Program ini akan melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok tani, lembaga swadaya masyarakat, pesantren, dan kelompok masyarakat lainnya.
Sumber: wasaka.kalselprov.go.id