Renungan Akhir Tahun 2024; Kebenaran dan Keadilan Memiliki Jalannya Sendiri

 

Oleh : Mohammad Effendy 
(Forum Ambin Demokrasi)


BORNEOTREND.COM - Kitab suci memberikan informasi bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dengan penuh keseimbangan, sehingga jika terjadi peristiwa yang mengganggu keseimbangan tersebut maka hukum alam segera mengembalikannya. Hukum keseimbangan tersebut juga berlaku dalam kehidupan manusia yang memiliki interaksi yang begitu kuat baik dalam hubungan sosial antar manusia itu sendiri maupun antara manusia dengan lingkungan kehidupannya.

Tuhan juga memberikan informasi penting lainnya, bahwa gangguan keseimbangan tersebut dilakukan oleh tangan manusia yang rakus dan senang membuat kerusakan di muka bumi.  

Teori keseimbangan dimaksud menurut kajian para ahli sering terjadi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, baik dalam suatu komunitas yang terbatas misalnya mereka yang terikat dengan suku atau etnis tertentu, maunpun dalam lingkup yang lebih luas seperti sebuah negara.

Praktek kehidupan bernegara memberikan banyak pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga keseimbangan agar terdapat harmonisasi dalam hubungan sosial kemasyarakatan dan hubungan peyelenggara pemerintahan dengan rakyatnya sendiri. Hukum keseimbangan tersebut kemudian diterjemahkan dalam terminologi yang kita kenal sebagai teori keadilan.

Pemerintah dengan berbagai sebutan (Raja, Sultan, Kaisar, Presiden dll) memiliki kewajiban alami untuk menegakkan keadilan bagi rakyatnya. Keadilan akan membawa harmonisasi dalam kehidupan, sehingga menumbuhkan kedamaian dan rasa aman bagi semua pihak. Sebaliknya, tindakan ketidakadilan akan merusak tatanan sosial yang pada akhirnya menuju kepada kehancuran bangsa itu sendiri.

Oleh karena keadilan bersumber dari hukum keseimbangan yang menjadi cikal-bakal terciptanya alam semesta, maka ia menjadi “Hukum Tuhan” dan secara popular disebut sunnatullah. Tuhan tidak membiarkan teori keseimbangan yang tadi kita sebut sebagai “keadilan” dirusak oleh tangan-tangan kotor manusia.

Dalam sejarah peradaban manusia, mereka yang melakukan tindakan ketidakadilan baik dengan kekuasaan yang dimiliknya maupun dengan kekuatan lain, pada saatnya akan menghadapi kehancuran tanpa ia duga penyebabnya. Tuhan telah mendesain jalan kebenaran dan keadilan itu akan terbuka dengan sendirinya untuk mengembalikan hukum keseimbangan dan terkadang di luar nalar manusia.

Oleh karena itu sudah saatnya kita melakukan perenungan bersama, apakah kondisi bangsa kita sudah berada pada titik yang berbahaya itu. Jika jalan yang kita tempuh sedang menuju ke titik yang berbahaya tersebut, maka segeralah berhenti untuk kemudian memutar kemudi menuju arah lain demi keselamatan kita semua.

Kita sangat memahami tentu saja tidak semudah itu memutar kemudi menju jalan baru yang lebih baik, akan tetapi tumbuhnya kesadaran bahwa jalan yang kita tempuh salah dan sangat beresiko merupakan langkah maju yang perlu kita dorong bersama. Sebagai sesama anak bangsa kita memiliki kewajiban untuk saling mengingatkan bahwa kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat telah diberi panduan oleh para pendiri negeri ini.  

Kita harus kembali kepada nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 yang telah mematok arah dan tujuan yang ingin kita raih bersama. Mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, serta membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sepertinya telah mulai terlupakan dalam berbagai kebijakan penyelenggaraan pemerintahan. Kepada mereka yang ikut serta dalam tindakan pemihakan yang menjurus kepada ketidakadilan ingin diingatkan agar segera menghentikannya.  

Sebab, kita hanya menunggu waktu terjadinya perubahan. Mereka yang berpihak kepada ketidakadilan dan merasa dirinya kuat tanpa terkalahkan, maka suatu saat ketidakadilan tersebut akan menimpanya tanpa diduga karena kebenaran dan keadilan memiliki jalannya sendiri dan ini merupakan bagian dari hukum keseimbangan Tuhan.  


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال