50 Juara MTQ Diangkat Jadi Anggota Polri

 Ilustrasi. Foto-dok. Istimewa

BORNEOTREND.COM, JAKARTA- Kementerian Agama (Kemenag) telah mengangkat puluhan juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) menjadi anggota Polri.

Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi mengatakan, kebijakan tersebut merupakan program pemberdayaan bagi pembaca dan penghafal Alquran yang berhasil menjadi juara MTQ baik tingkat nasional maupun internasional.

Dia mengatakan, dalam dua tahun terakhir sudah ada 50 lebih juara MTQ yang diterima di kepolisian. 

"Kemarin formasi di Kepolisian Republik Indonesia ada lebih dari 50 orang. Lebih dari 50 orang juara-juara MTQ hafiz-hafizah juara MTQ itu kemudian direkrut menjadi anggota polisi," ujar Zayadi saat ditemui usai acara pembukaan MTQ Tingkat Internasional IV di Jakarta, Rabu (29/1/2025).

 

Zayadi menjelaskan, hafidz dan hafidzah tersebut nantinya akan dapat memberikan warna baru di kepolisian dan memberikan perlindungan kepada masyarakat dengan bahasa-bahasa agama.

Dalam proses perekrutannya sendiri, menurut dia, sama dengan masyarakat pada umumnya yang ingin mendaftar sebagai anggota polisi. Hanya saja, para juara MTQ ini memiliki nilai plus. "Misalnya standar kesamaptaan jasmani saya kira sama. Hanya memang mereka memiliki ini lebih karena memang ada kebutuhan (qari' atau hafidz) di sini (kepolisian)," ucap Zayadi. 

"Tentu ke depan karena kita kemarin juga sudah ketemu dengan kawan-kawan dari Biro SDM Polri. Saya kira ini program yang sangat bagus karena respon masyarakatnya luar biasa,"ujar dia.

Selain itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar bisa memberdayakan para juara MTQ menjadi imam, khatib, dan penceramah terutama di masjid-masjid kantor pemerintah daerah. 

"Karena tentu di pemerintah daerah juga ada LPTQ Provinsi. Nah kawan-kawan LPTQ Provinsi sedang mendorong juga sedang memfasilitasi, memberikan kesempatan pada para qari-qariah dan hafiz-hafizah untuk mengambil peran di situ," kata dia. 

Pada Ramadhan 2025 nanti, dia pun berharap ada kesempatan bagi para qari dan hafidzah agar mendapatkan ruang untuk berdakwah, menjadi imam, atau khatib salat Jumat. 

"Saya kira kawan-kawan di pemerintah daerah juga sudah mulai menginisiasi untuk mengisi ruang-ruang di masjid-masjid yang dikelola pemerintah daerah dan juga kegiatan-kegiatan kerohanian yang diinisiasi oleh pemerintah daerah," jelas Zayadi. 

Sumber: Republika

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال