![]() |
BBM B40: Bahan bakar campuran biodiesel 40 persen (B40) akan diproduksi PT Pertamina – Foto CNBCIndonesia.com |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) siap memproduksi bahan bakar campuran biodiesel 40 persen (B40) tahun ini.
Bukti kesiapan itu adalah dengan dua kilang yang mampu memproduksi B40, yakni Refinery Unit III Plaju di Palembang dan Refinery Unit VII Kasim di Papua.
"Kalau dari Pertamina, kilang yang disiapkan yaitu Kilang Plaju dan Kilang Kasim. Saat ini kedua kilang tersebut juga yang memproduksi B35," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (2/1/2024).
Meski telah menyatakan kesiapan, namun Pertamina masih menanti terbitnya regulasi yang mengatur mengenai program B40 ini. Sambil menunggu regulasi tersebut, Pertamina menyatakan dua kilang ini sudah disiapkan.
"Biasanya ada waktu transisi sejak regulasi dikeluarkan sampai penjualan," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mempersiapkan implementasi program bahan bakar campuran biodiesel 40 persen (B40) pada tahun 2025 mendatang. Ini sebagai bagian dari upaya mencapai ketahanan energi sekaligus mendukung Indonesia hijau dan berkelanjutan.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung menilai kebutuhan biodiesel untuk mendukung mandatory B40 diperkirakan mencapai 15,6 juta kiloliter per tahun. Angka tersebut mencakup distribusi ke seluruh Indonesia, sehingga kesiapan dari sisi bahan baku dan rantai pasok menjadi prioritas utama.
Meski demikian, Yuliot menilai bahwa tantangan dalam penerapan B40 tidak hanya terkait dengan ketersediaan bahan baku, tetapi juga kondisi geografis yang beragam di Indonesia.
"Kami mengharapkan masukan dari Pertamina Patra Niaga maupun badan usaha lain terkait tantangan implementasi B40. Misalnya, wilayah seperti Dumai yang relatif panas, atau daerah dataran tinggi dengan suhu lebih dingin, apakah ada impact yang perlu disiapkan baik oleh Pertamina maupun badan usaha BBM yang akan melaksanakan mandatori B40," ujar Yuliot dalam keterangan tertulis, Senin (30/12/2024).
Sumber: cnbcindonesia.com