![]() |
Rony Agustinus (tengah) sukses mengantar An Se Young menjadi pebulutangkis putri terbaik di dunia saat ini. Foto-REUTERS |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi salah satu negara kuat di bidang olahraga Badminton atau bulutangkis. Bukan hanya pemain, pelatih-pelatih dari Indonesia juga diminati negara lain.
Dari dekade ke dekade, ada pelatih-pelatih Indonesia yang dipercaya memoles pemain di luar negeri. Mulai dari level klub, akademi, hingga tim nasional.
1. Rony Agustinus (Korea Selatan)
Di balik kehebatan An Se Young jadi tunggal putri terhebat di dunia saat ini, ada tangan dingin Rony Agustinus. Rony ikut menempa An Se Young sehingga pebulutangkis fenomenal asal Korea Selatan itu bisa merajai BWF World Tour, juara dunia, hingga juara Olimpiade.
Rony Agustinus adalah pelatih kelahiran 1978. Ia sempat jadi anggota pelatnas Cipayung pada era 2000-an. Rony juga pernah jadi pelatih pelatnas pratama di Cipayung. Rony juga pernah melatih di Malaysia dan Vietnam sebelum jadi pelatih di Korea Selatan.
2. Herry Iman Pierngadi (Malaysia)
Herry Iman Pierngadi baru saja menerima tawaran dari Badminton Association Malaysia (BAM) untuk menjadi pelatih ganda putra. Sebelumnya, Herry IP merintis karier kepelatihan di Indonesia.
Herry IP yang merupakan pemain era 80-an memulai kiprahnya sebagai pelatih di klub Tankas. Ia lalu jadi pelatih di Pelatnas Pratama Cipayung pada 1993. Beberapa tahun berselang, Herry IP naik sebagai pelatih kepala mengisi posisi Christian Hadinata.
Setelah itu Herry IP menangani pemain-pemain Indonesia di Pelatnas Cipayung hingga 2024, dengan catatan sempat ada jeda melatih selama beberapa tahun. Setelah Herry IP tak lagi dikontrak Pelatnas PBSI, ia memutuskan untuk menerima tantangan baru dalam kariernya yaitu melatih Malaysia.
Di tangan Herry IP, Malaysia berharap bisa mengukir prestasi dan merebut emas Olimpiade untuk pertama kalinya.
3. Irwansyah (India)
Seperti halnya Herry IP, Irwansyah juga tak mendapatkan kontrak dari Pelatnas PBSI usai kontraknya berakhir di 2024. Irwansyah lalu menerima tawaran untuk melatih India.
Sebagai pelatih, Irwansyah termasuk pelatih dengan jam terbang tinggi karena sudah berkiprah di banyak negara. Irwansyah pernah melatih di Wales, Siprus, Inggris, dan Irlandia.
Setelah momen itu, Irwansyah kembali ke Indonesia dan menangani nomor tunggal putra. Irwansyah sukses mencatat sejumlah prestasi, termasuk All Indonesian Final di All England tahun lalu. Kini kiprah Irwansyah tentu dinanti oleh India.
4. Nova Widianto (Malaysia)
Nova Widianto adalah legenda badminton Indonesia era 2000-an. Ia pernah dua kali juara dunia dan merebut medali perak Olimpiade Beijing 2008.
Selepas pensiun sebagai pemain, Nova lalu jadi asisten pelatih nomor ganda campuran di bawah bimbingan Richard Mainaky. Usai Richard pensiun, Nova lalu diangkat jadi pelatih kepala ganda campuran.
Setelah memutuskan keluar dari Pelatnas Cipayung pada 2022, Nova Widianto melatih di Malaysia. Di tangan Nova, ganda campuran Malaysia mulai berkembang. Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie dan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei kini ada di posisi empat besar dunia.
5. Flandy Limpele (Malaysia)
Flandy Limpele adalah pemain serba bisa dan penuh prestasi di dua nomor yaitu ganda putra dan ganda campuran. Duet Flandy/Eng Hian dan Flandy/Vita Marissa masuk sebagai pemain andalan Indonesia.
Saat ini Flandy tengah membangun kekuatan Tim Badminton Hong Kong. Ia punya modal bagus jadi pelatih karena membawa ganda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.
Flandy juga sempat memegang nomor pratama Pelatnas Cipayung setelah berkiprah di Malaysia dan pindah berangkat ke Hong Kong.
Selain lima nama di atas, masih banyak nama lain yang jadi pelatih di luar negeri. Mulai dari Paulus Firman yang melatih Singapura, Indra Bagus Ade Chandra (Belgia), dan juga sederet pelatih yang menangani klub seperti Sarwendah Kusumawardhani, Hanna Ramadhini, Ardy B. Wiranata, Halim Haryanto, Tony Gunawan yang berkiprah di Amerika Serikat dan Kanada. Juga ada Rexy Mainaky yang sudah memegang jabatan sebagai Direktur Kepelatihan BAM.
Sumber: CNN Indonesia