Ekonomi Pancasila Prabowonomics Jadi Pembahasan Menarik di Seminar HPN 2025 Kalsel

RAMAI: Kegiatan Seminar Pancasila Prabowonomics untuk memeriahkan momen HPN 2025, sabtu (8/2/2025) lalu yang di gelar di Hotel Aria Barito Banjarmasin - Foto Dok Rilis PWI Kalsel 


BORNEOTREND.COM, KALSEL- Konsep ekonomi yang tengah diperkenalkan oleh Presiden saat ini, dikenal sebagai Prabowonomic, menjadi pembicaaraan di Seminar Hari Pers Nasional (HPN) 2025, sabtu (8/2/2025) lalu yang di gelar di Hotel Aria Barito Banjarmasin.

Seminar Nasional ini menghadirkan pembicara Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, yang diwakili Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Dandy Satria Iswara, S.IP., M.Si. Tak hanya itu, Prof Dr H Ahmad Yunani SE M Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Kalsel Shinta Laksmi Dewi, serta Analis Economi Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk Banjaran Surya Indrastomo,  juga dipercaya menjadi keynote speaker di seminar nasional yang diselenggarakan kali ini.

Acara dibuka oleh Gubernur Kalsel H Muhidin yang diwakili Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kalsel H Ahmad Bagiawan S Pd MM. 

Dalam sambutannya, Gubernur Kalsel mengatakan, seminar ini menjadi momentum yang sangat  tepat untuk memperluas wawasan, terkait penguatan pondasi ekonomi berlansadan pancasila . 

"Diharapkan kegiatan kali ini dapat menghasilkan pemikiran dan manfaat bagi perekonomian nasional serta dapat mengajak semua pihak memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam mengawal pembangunan yang berlandaskan Pancasila," ujarnya.


Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Dandy Satria Iswara, S.IP., M.Si dalam paparannya menyampaikan 8 program cepat dan 17 program prioritas di Asta Cita. Dimana, dalam program ketahanan pangan, terdapat lima langkah utama, yaitu intensifikasi pertanian, pembangunan lumbung pangan, penyesuaian komoditas dengan perubahan iklim melalui teknologi dan rekayasa cuaca, swasembada air, hilirisasi dan industrialisasi, serta pembangunan berbasis desa.

“Konsep ekonomi prabowonomics merupakan cerminan dari Pancasila. Dimana berfokus pada pembangunan ekonomi yang berbasis pada kedaulatan pangan, energi, dan peningkatan daya saing industri nasional,” katanya.

Tidak hanya sampai disitu, kebijakan ini juga menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dan penghapusan kemiskinan absolut dengan fokus pada investasi, ekspor, serta pengembangan sektor-sektor strategis seperti pertanian, manufaktur, dan teknologi.

“Sudah barang tentu membawa visi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat diterjemahkan melalui Asta Cita,” paparnya.

Kepala Analis  Economi Bank Syariah Indonesia Tbk Banjaran Surya Indrastomo juga menyebutkan, Kalsel diposisikan sebagai superhub ekonomi gerbang ekonominya Kalimantan seiring dibangunnya Ibukota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).

“Ada dua persoalan yang harus diselesaikan pemerintah, yaitu ketersediaan sumber daya dan sumber pendanaan. Kenapa penting, untuk tumbuh kita butuh investasi dan pembiayaan agar tercipta lapangan kerja,” bebernya.

Dari asta cita sebelumnya, sambung Surya, hilirisasi itu produktifitasnya masih belum optimal. Meski dibeberapa kasus ada peningkatan output dtapi belum bisa mendorong produktifitas. 

"Ada dua hal yang harus diperhatikan kedepannya dalam upaya merubah sektor perekonomiannya, yaitu pengembangan sektor pariwisata dan sektor keuangan. Ini sudah dilakukan di Dubai, Eropa, Singapura dan Malaysia. Jadi untuk mendanainya kita harus membuka investasi dengan menekankan dua sektor ini,” tandasnya.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr H Ahmad Yunani SE M Si, dalam paparanya menjelaskan apa maksud dan tujuan lahirnya ide ekomoni Pancasila dalam asta cita. 

Ia menyebut, ekonomi Pancasila merupakan sistem ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila yang merujuk pada sila kelima, yakni keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia  yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat, bukan hanya pertumbuhan ekonomi semata.

Disamping itu, ada lagi beberapa karakteristik utama dalam gagasan ekonomi Pancasila. Adanya peran Negara yang kuat dalam mengatur ekonomi namun tetap memberikan ruang bagi sektor swasta, ekonomi berasaskan  kekeluargaan dengan koperasi sebagai salah satu pilar utamanya.

“Karakteristik utama yang lain yaitu menolak liberalism dan kapitalisme yang berlebihan serta komunisme yang meniadakan kepemilikan pribadi,” tukasnya.

Sumber: Rilis PWI Kalsel

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال