![]() |
RAPAT: Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Rapat Koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) yang membahas masalah arus mudik dan balik Lebaran 2025 – Foto MC Kalsel |
BORNEOTREND.COM, KALSEL - Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Rapat Koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) di Banjarmasin pada Kamis (27/2/2025), untuk menyinkronkan persiapan arus mudik dan balik Lebaran tahun 2025.
Rapat ini dihadiri oleh berbagai stakeholder terkait untuk menyusun langkah-langkah guna memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat selama periode mudik Lebaran.
Terkait kenyamanan warga saat arus mudik Lebaran, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan, M Fitri Hernadi menghendaki adanya angkutan mudik gratis bagi masyarakat.
Fitri mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalsel akan segera menyampaikan arahan kepada pimpinan untuk melaksanakan program ini, mengingat banyak masyarakat yang membutuhkan akses angkutan umum yang terjangkau.
“Kami akan sampaikan dulu ke pimpinan untuk angkutan mudik gratis ini,” ujarnya.
Dalam rangka meningkatkan akses transportasi, Fitri juga menekankan komitmen untuk memenuhi janji yang diberikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel yang baru dilantik.
“Kami berharap ada kebijakan yang mendukung agar masyarakat dapat memperoleh angkutan umum dengan standar pelayanan terbaik, hingga ke daerah pelosok,” tambahnya.
Fitri juga menjelaskan bahwa untuk meningkatkan keselamatan angkutan umum, pihaknya akan melakukan ramcek (razia kendaraan) dan menambah armada angkutan, baik untuk transportasi udara maupun laut.
“Kami memperkirakan arus mudik tahun ini akan mengalami kenaikan minimal 10 persen dan maksimal 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan fokus utama pada angkutan darat,” jelasnya.
Menurutnya, angkutan darat diprioritaskan kepada keluarga yang berasal dari daerah hulu sungai, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah yang menuju Kalimantan Selatan.
Sementara itu, angkutan laut yang biasanya digunakan untuk mudik oleh warga dari Jawa dan Sulawesi, diperkirakan tidak akan mengalami lonjakan arus balik sebanyak arus keberangkatan.
Sebagai langkah konkrit, penjadwalan angkutan sudah dimulai dari H-14 hingga H+7 Lebaran. Selain itu, posko terpadu akan dibentuk yang melibatkan semua stakeholder, termasuk Polda Kalsel, Polres, Jasaraharja, BPBD, dan BPTD, guna mempersiapkan posko-posko di masing-masing daerah.
Oleh karena itu, Fitri menyampaikan pentingnya koordinasi yang baik antar pihak terkait dalam menyusun persiapan untuk arus mudik Lebaran tahun ini.
“Kita mensinkronkan segala persiapan sehingga diharapkan pelayanan kepada masyarakat dapat terpenuhi dan keselamatan pengguna jalan dapat terjaga,” ungkap Fitri.
Kerja sama ini bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan kecelakaan dan hal-hal yang tidak diinginkan selama arus mudik dan balik Lebaran.
Sumber: diskominfomc.kalselprov.go.id