Jasa Raharja dan Korlantas Polri Gelar Survei Persiapan Operasi Ketupat di Jawa Timur, Pastikan Pelaksanaan Perjalanan yang Berkeselamatan

 

PERSIAPAN: Antisipasi lonjakan pemudik, Korlantas Polri dan Jasa Raharja tinjau jalur mudik Jatim -Foto dok Jasa Raharja
 

BORNEOTREND.COM, JATIM - PT Jasa Raharja bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melakukan survei kesiapan menjelang pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 pada Senin (24/02/2025), di Jawa Timur. Survei ini mencakup pemantauan kepadatan lalu lintas di Banyuwangi, kawasan wisata Batu-Malang, serta Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, yang menjadi pusat mobilitas penumpang.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., didampingi oleh Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, Direktur Operasional PT Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, serta Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur, Kombes Pol. Komarudin, S.I.K., M.M.

Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan tingkat mobilitas tinggi saat musim mudik dan libur Idulfitri. Kakorlantas Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, menegaskan bahwa survei ini bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh pemangku kepentingan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2025.

“Kami melakukan survei ini dalam rangka koordinasi dan kolaborasi untuk memastikan kesiapan skenario pengamanan di berbagai titik, baik di jalan tol, jalan nasional, pelabuhan, maupun destinasi wisata. Kami juga mengantisipasi lonjakan arus mudik dan balik, terutama pada H-6 dan H-7 Lebaran,” ujar Irjen Pol. Agus Suryonugroho.

Sementara itu, Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol. Komarudin, mengungkapkan bahwa tingginya jumlah kendaraan di Jawa Timur, yang mencapai 26 juta unit dan didominasi oleh roda dua, akan meningkat tajam saat mudik Lebaran.

“Terdapat 2.402 kilometer jalur gabungan antara jalan arteri dan jalan tol yang terdiri dari tiga jalur utama: tengah, pantura, dan selatan. Salah satu tantangan utama adalah kelelahan pengemudi, terutama di jalan tol yang panjang dan lebar,” jelasnya.

Menurut data Ditlantas Polda Jatim, terdapat empat titik rawan kelelahan di jalan tol, yakni KM 575, KM 725, dan KM 819, di mana lebih dari 90 persen kecelakaan disebabkan oleh faktor kelelahan. Selain itu, terdapat 71 titik rawan macet dan black spot, serta lima titik rawan kecelakaan yang sudah dipetakan guna meningkatkan upaya mitigasi.

Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menegaskan pentingnya sistem keselamatan dalam perjalanan mudik Lebaran.

“Kami memastikan bahwa aspek keselamatan di jalan diterapkan secara optimal oleh seluruh stakeholder. Mulai dari sistem keselamatan, pengecekan infrastruktur jalan, hingga ramp check kendaraan untuk memastikan kelayakan operasionalnya,” ujarnya.


Sebagai bagian dari upaya mengurangi risiko kecelakaan, PT Jasa Raharja juga mendukung program mudik gratis yang diselenggarakan oleh pemerintah dan BUMN.

“Mudik gratis akan menggunakan ribuan bus dan lebih dari 10 rangkaian kereta api, dengan target lebih dari 100 ribu peserta. Rencana keberangkatan akan dilakukan dari Gelora Bung Karno (GBK) dan pendaftarannya akan segera diumumkan,” tambahnya.

Dengan kesiapan infrastruktur, rekayasa lalu lintas, serta dukungan lintas sektor, diharapkan pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 dapat berjalan lancar, aman, dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam perjalanan mudik dan balik Lebaran.

Sumber: Jasa Raharja

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال