![]() |
PADI APUNG: Wakil Bupati Tabalong Habib Muhammad Taufani Alkaf (paling kanan) meninjau budidaya padi apung di Desa Ampukung, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong – Foto Antara |
BORNEOTREND.COM, KALSEL - Kelompok tani di Desa Ampukung, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan mulai mengembangkan sistem pertanian padi apung dengan varietas padi Inpari Nutri Zinc untuk mengoptimalkan lahan lebak dan meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Perwakilan Balai Penyuluh Pertanian Kelua, Munardi, menjelaskan bahwa padi apung ini memiliki umur panen sekitar 110 hari.
"Jenis padi apung yang dikembangkan adalah Inpari Nutri Zinc, yang dipilih karena kandungan zinc-nya yang sangat baik untuk kesehatan, terutama untuk mencegah stunting pada anak-anak," jelas Munardi di Tabalong, Kamis (27/2/2025).
Petugas Penyuluh Pertanian setempat, Yahya menambahkan bahwa pemilihan varietas padi ini bertujuan untuk memberikan manfaat gizi yang optimal bagi masyarakat, sekaligus memberikan kontribusi pada perbaikan status gizi anak-anak di daerah tersebut.
Proyek pengembangan sistem padi apung ini melibatkan beberapa kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Sejahtera Mandiri, Kelompok Tani An Noor, Kelompok Tani Alfatih, Kelompok Tani Murung Raya, dan Kelompok Tani Ruhui Rahayu. Mereka bekerja sama dalam rangka meningkatkan hasil pertanian dan ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Pada Selasa (25/2/2025), Wakil Bupati Tabalong, Habib Muhammad Taufani Alkaf, meninjau langsung lokasi budidaya padi apung di Desa Ampukung, yang juga dihadiri oleh Asisten Direktur Bank Indonesia (BI) Kalsel, Erik Muliawan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Tabalong (DKPPTPH), Fahrul Raji, Camat Kelua H Fariduddin, dan Kepala Desa Ampukung, Ahmad Ribhan.
Kepala DKPPTPH Tabalong, Fahrul Raji, menjelaskan bahwa budidaya padi apung ini merupakan bentuk kerja sama dengan Bank Indonesia untuk mendukung pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Tabalong. Sebagai bagian dari bantuan penunjang, disediakan 1.700 styrofoam (masing-masing dengan 31 lubang tanam), 35.000 pot, serta berbagai peralatan pendukung lainnya.
Asisten Direktur Bank Indonesia Kalsel, Erik Muliawan, mengungkapkan bahwa dukungan ini merupakan tindak lanjut dari program pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan.
"Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian dan mendukung ketahanan pangan, sekaligus mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah ini," jelas Erik.
Melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan kelompok tani setempat, diharapkan pengembangan sistem padi apung ini dapat memberikan dampak positif terhadap ketahanan pangan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Tabalong.
Sumber: Antara