Kemnaker Janji Umumkan Nasib THR Ojol dalam Waktu Dekat

Ilustrasi, driver ojek online. Foto-Net

BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Kebijakan pemberian tunjangan hari raya (THR) pada pengemudi ojek online (ojol) bakal diumumkan dalam waktu dekat, paling lambat dua pekan lagi. Begitu janji Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Wakil Menteri Kemnaker Immanuel Ebenezer mengatakan saat ini masih ada beberapa pembahasan dan negosiasi antara pemerintah dan perusahaan transportasi online sehingga belum ada kesepakatan ataupun keputusan.

"Yang jelas secepatnya lah. Pokoknya kan target kita itu kan ya dalam dua minggu atau seminggu ini. Masih banyak yang kita negosiasikan lah ya," ujar Noel sapaan akrabnya, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (27/2).

 

Menurut Noel, pemerintah berupaya memberikan senyuman untuk pengemudi ojek online saat menyambut Hari Raya Idulfitri dengan membawa kabar baik.

"Semoga ada hasil yang bisa membuat kawan-kawan driver ojol ini sedikit tersenyum lah ya. Doain aja, karena ini kan perjuangan kita, yang pasti ujungnya dapat hal yang positif lah untuk kawan-kawan driver lah. kita harus perjuangkan mereka. Karena bayangkan hampir 10 tahun ya mereka tidak dapat THR," jelasnya.

Noel menyebutkan proses negosiasi yang masih berlangsung adalah bentuk insentif yang akan diberikan kepada pengemudi ojol. Ada tiga pilihan yang diajukan oleh pemerintah yakni THR, bantuan hari raya atau bonus hari raya.

Namun, pemerintah menekankan, apapun nanti yang diputuskan, perusahaan harus memberikan dalam bentuknya uang tunai. Tidak boleh barang atau sembako.

"Iya itu antara tiga itu. Tapi tetap kita maunya maunya, mau itu bantuan, mau THR, mau bonus, itu harus berupa uang. Saya tidak mau berupa sembako. Kita maunya mereka dibantu, dikasih THR-nya dengan bentuk uang," teranya.

"Ya pokoknya mau bentuknya bantuan, mau bentuknya THR, bonus tetap ujung-ujungnya adalah uang tunai," imbuhnya.

Kendati, Noel mengakui memang tak akan semua pengemudi ojol mendapatkan insentif hari raya ini. Pemerintah dan perusahaan menetapkan beberapa syarat.

Pertama, pengemudi ojol yang menerima THR ataupun bonus adalah mereka yang rajin. Bukan yang malas-malasan dan ini akan dilihat dari data pergerakan pengemudi setidaknya dalam setahun ini.

"Itu kan nanti kawan-kawan aplikator ya, platform yang ngerti mana yang kerjanya tinggi, ya dia akan menjadi prioritas dibanding yang mereka yang kadang-kadang kerja, kadang nggak, nggak disamaratakan kali. Jadi mereka punya data soal itu, itu kita serahkan ke kawan-kawan platform digital," jelasnya.

Kedua, pengemudi tidak boleh terdaftar di dua atau lebih aplikasi transportasi online seperti yang banyak ditemukan saat ini.

"Kemudian juga kita coba mengusulkan yang dapat THR itu mereka yang single. Single aplikasi, jadi tidak tiga, kan ada yang Shopee, Grab, Gojek. Kita mau yang single. Karena kan nanti kalau ada tiga, tiga-tiganya diambil," pungkas Noel.

Sumber: CNN Indonesia

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال