![]() |
SURVEI JALUR MUDIK: Jasa Raharja dan Korlantas POLRI siapkan strategi Operasi Ketupat 2025 -Foto dok Jasa Raharja |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Menjelang pelaksanaan Operasi Ketupat 2025, PT Jasa Raharja bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) POLRI melakukan survei jalur guna memastikan kesiapan infrastruktur dan strategi pengamanan arus mudik serta balik Lebaran. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 5 Februari 2025, dipimpin oleh Kakorlantas POLRI Brigjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., bersama Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono dan Direktur Operasional PT Jasa Raharja Dewi Aryani Susana.
Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi titik rawan kemacetan dan kecelakaan, sekaligus menyusun strategi pengelolaan lalu lintas guna mengantisipasi lonjakan kendaraan selama musim mudik. Dengan hasil survei ini, Jasa Raharja dan Korlantas POLRI bersama pemangku kepentingan terkait dapat menyiapkan langkah-langkah strategis guna memastikan kelancaran arus kendaraan sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri.
Rombongan memulai perjalanan dari Kantor PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek di KM 70, lalu melanjutkan peninjauan ke Tol Cipali KM 110, lokasi penyempitan jalan dari tiga jalur menjadi dua jalur yang berpotensi menimbulkan kepadatan.
Survei kemudian berlanjut ke KM 152, titik pertemuan Tol Cipali dengan Tol Cisumdawu, di mana rombongan menerima pemaparan dari Dirlantas Polda Jawa Barat terkait kondisi lalu lintas dan strategi penanganannya. Selanjutnya, tim bergerak menuju Command Center di KM 188 untuk memantau sistem manajemen lalu lintas secara langsung.
Perjalanan dilanjutkan ke KM 236, perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebelum menuju Kawasan Wisata Guci di Tegal, Jawa Tengah. Di sana, rombongan mendapatkan penjelasan dari Dirlantas Polda Jawa Tengah terkait kesiapan jalur wisata dan alternatif untuk mengurangi kepadatan di jalan utama. Survei kemudian berakhir di kota Semarang, Jawa Tengah.
Antisipasi Lonjakan Kendaraan
Kakorlantas POLRI Brigjen Pol Agus Suryonugroho menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai skenario dan rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kepadatan arus mudik tahun ini. Beberapa langkah yang dipertimbangkan meliputi penerapan one way lokal, contraflow, serta rekayasa lalu lintas lainnya, terutama di wilayah rawan kepadatan seperti di Jawa Barat.
“Kami memprediksi lonjakan kendaraan pada tahun ini, sehingga strategi rekayasa lalu lintas perlu disiapkan dengan matang. Jasa Raharja juga telah memperhitungkan berbagai langkah antisipatif, seperti pelebaran jalan dan pemanfaatan jalur alternatif guna mendukung kelancaran arus mudik,” ujar Agus.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi antara seluruh pemangku kepentingan dalam memastikan kelancaran Operasi Ketupat 2025. Evaluasi terhadap kendala tahun sebelumnya telah dilakukan untuk menyusun strategi yang lebih optimal.
“Kami tidak hanya fokus pada jalur tol, tetapi juga jalan nasional, jalur alternatif, hingga ruas jalan di tingkat kabupaten. Dengan komunikasi yang solid, kita dapat merumuskan solusi terbaik bersama. Tidak ada yang paling hebat, semua pihak berperan penting dalam kesuksesan operasi ini,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen penuh dalam mendukung persiapan Operasi Ketupat 2025 demi keselamatan pemudik.
“Survei jalur ini adalah bagian dari upaya preventif kami untuk mengidentifikasi titik rawan sejak dini. Dengan begitu, kami dapat memberikan rekomendasi strategis kepada Korlantas POLRI dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengoptimalkan rekayasa lalu lintas dan mitigasi risiko kecelakaan,” jelas Rivan.
Jasa Raharja juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan perlindungan dan pelayanan terbaik bagi masyarakat selama periode Idul Fitri 2025. Dengan sinergi yang kuat antara Korlantas POLRI, Jasa Raharja, dan stakeholder lainnya, diharapkan Operasi Ketupat 2025 dapat berjalan lancar serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pemudik.
Sumber: Jasa Raharja