![]() |
Ilustrasi. Foto-Istockphoto |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Bagi umat Islam yang ingin mengganti (qadha) puasa Ramadan tahun lalu, bisa berpuasa dengan niat qadha.
Puasa Ramadan adalah salah satu ibadah wajib bagi semua muslim yang dilakukan selama sebulan penuh setiap tahunnya.
Namun, ada kalanya seseorang tidak dapat menjalankan puasa di bulan Ramadhan tahun lalu karena berbagai alasan, seperti sakit, hamil, menyusui, atau perjalanan jauh (musafir).
Bagi mereka yang tidak dapat berpuasa penuh di bulan Ramadan diwajibkan untuk mengganti (qadha) puasa yang tertinggal, sebelum kembali menjalankan puasa di Ramadhan berikutnya.
Bacaan niat ganti puasa Ramadan
Berikut bacaan niat ganti puasa Ramadan tahun lalu yang bisa dipanjatkan, dilengkapi tulisan Arab, latin dan artinya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Waktu membaca niat ganti puasa Ramadan tahun lalu
Waktu yang tepat untuk membaca niat ganti puasa Ramadhan tahun lalu sebaiknya mulai malam hari hingga sebelum terbit fajar, sebagaimana dijelaskan Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna' sebagai berikut.
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.
Artinya: Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah saw, "Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya." Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits," (Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H, juz II).
Batas waktu puasa ganti Ramadan tahun lalu
Dilansir dari laman NU Online, batas waktu puasa ganti Ramadhan tahun lalu, sebaiknya dibayar sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya. Dengan kata lain, puasa ganti atau qadha ini masih bisa dilakukan selama bulan Syakban.
Apabila seorang Muslim lalai dan tidak mengganti puasa wajib di tahun lalu hingga tiba waktu bulan Ramadhan berikutnya, konsekuensinya akan mendapat beban tambahan yaitu membayar fidyah dan tetap harus mengqadha total puasa Ramadan yang tertinggal secara keseluruhan.
Fidyah wajib dilakukan untuk mengganti ibadah puasa dengan membayar sesuai jumlah hari puasa yang ditinggalkan untuk satu orang.
Menurut Imam Malik, Imam As-Syafi'I, fidyah yang harus dibayarkan sebesar 1 mud gandum (kira-kira 7 ons = 675 gram = 0,85 kg atau seukuran telapak tangan yang ditengadahkan saat berdoa).
Cara membayar fidyah puasa dengan uang adalah memberikan nominal uang yang sebanding dengan harga 1 mud atau 0,85 kg atau seberat 3,25 kilogram untuk per hari puasa yang ditinggalkan, dan selebihnya tinggal mengikuti kelipatan puasanya.
Demikian bacaan niat ganti puasa Ramadhan tahun lalu yang sebaiknya segera dilakukan oleh muslim yang masih memiliki utang puasa Ramadhan sebelumnya.
Sumber: CNN Indonesia