![]() |
SEMINAR NASIONAL: Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar Seminar Nasional dengan tema Peran Perempuan Sebagai Pondasi Generasi Emas 2045 – Foto Sri Mulyani |
BORNEOTREND.COM, KALSEL - Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang dilaksanakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) diisi dengan Seminar Nasional yang mengusung tema “Peran Perempuan Sebagai Pondasi Generasi Emas 2045” yang dilaksanakan di ballroom Arya Barito Hotel Banjarmasin, Jumat (7/2/2025).
Setidaknya ada sejumlah narasumber berkompeten yang dihadirkan dalam seminar ini, seperti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Dr H Muhamad Muslim SPd MKes, aktivis serta tokoh perempuan Dr dr Hj Siti Wasilah MSi MD dan Komisioner Komnas Perempuan.
Dalam sambutannya Hj Siti Wasilah menyampaikan bahwa peran perempuan sebagai pondasi generasi emas 2045 dengan judul "Merajut Asa Perempuan Maju dari Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan".
“Kita sadar betul bahwa Indonesia memiliki visi besar untuk maju menjadi negara maju di tahun 2045, dengan seminar ini kita bisa katakan bahwa peran perempuan merupakan pondasi dari generasi-generasi perempuan nantinya,” katanya.
Dalam rangka Hari Pers Nasional di tahun 2025 ini, Hj Siti Wasilah juga berharap peran perempuan mampu menjadi sarana untuk mempercepat penyelesaian isu-isu perempuan dan anak, serta mewujudkan produksi perempuan yang ramah terhadap perempuan dan anak sehingga dapat mewujudkan pentingnya peran perempuan dalam pondasi generasi emas.
Dalam seminar ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) percaya bahwa kemampuan perempuan juga sama dan mumpuni dengan laki-laki bahkan bisa memimpin dalam dunia dan rumah tangga sehingga angka kekerasan pada perempuan dan anak bisa berkurang dan berupaya memiliki edukasi terkait peranan tersebut.
Pada acara HPN 2025 di Banjarmasin, Departemen Pemberdayaan Perempuan PWI Pusat juga menyelenggarakan program Silaturahmi Wartawati Indonesia (SIWI).
Merujuk pada visi misi Presiden Republik Indonesia ke-8 yakni Bersama Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045 yang disimpulkan dalam Asta Cita terlihat bahwa perempuan memiliki tempat yang penting dalam pelaksanaannya.
Utamanya Asta Cita program ke empat, yakni memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.
Kaum perempuan memiliki peran utama dalam membentuk keluarga berkualitas karena tugasnya mulai dari melahirkan, penyiapan pangan dan gizi keluarga, mendidik, hingga peningkatan taraf ekonomi keluarga.
Saat ini di Indonesia sudah ada ribuan wartawati dengan kapasitas setara dengan wartawan laki-laki. PWI baik pusat mau pun daerah sangat mendukung para wartawati yang ingin terus mengembangkan diri.
Itu sebabnya PWI pusat di bawah kepemimpinan Hendry Ch Bangun, khusus membentuk Departemen Pemberdayaan Perempuan. Hal ini merupakan terobosan baru dari kepemimpinan sebelumnya dan merupakan berita baik bagi anggota PWI, khususnya wartawati untuk bisa semakin meningkatkan kualitas diri.
Diharapkan dengan adanya Departemen Pemberdayaan Perempuan juga dibentuk di PWI daerah, ada peningkatan kualitas wartawati di daerah-daerah sehingga meningkatkan mutu dan literasi pemberitaan serta kesejahteraan secara keseluruhan.
Dengan adanya fokus untuk mencapai Generasi Emas 2045, maka dalam salah satu rangkaian kegiatan HPN 2025 diadakan satu sessi khusus yang membicarakan tentang hal penting ini.
Sementara itu, Kabid P3A Dinas P3APPKBPMD Kabupaten Balangan, Sahrudin SPd yang turut hadir dalam seminar nasional menambahkan bahwa Dinas Pemberdayaan Perempuan di Kabupaten Balangan sudah melakukan sosialisasi terkait pemahaman tentang peran perempuan dan adanya pernikahan dini serta tentang kekerasan terhadap anak sehingga dapat meminimalisir terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Kita dapat ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan di Kabupaten kita sehingga masyarakat bisa mengerti dengan adanya peran perempuan dan diharapkan dengan adanya sosialisasi tersebut kepala rumah tangga bisa memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, peran media sangat penting dalam mendukung program pentingnya penguatan peran perempuan dan adanya edukasi dengan menampilkan di media masa.
Penulis: Sri Mulyani