Bupati Andi Rudi Latif Dukung Asta Pengelolaan Sampah di Sekolah dan Kampus

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq. Foto-Istimewa

BORNEOTREND.COM, KALSEL – Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif (Bang Arul), memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan Asta Pengelolaan Sampah Sekolah dan Kampus yang digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

"Aspek pengelolaan sampah ini selaras dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu dalam mendukung pembangunan berkelanjutan serta menjadikan daerah lebih hijau, bersih, dan berwawasan lingkungan," ujar Bupati melalui Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Eryanto Rais.

Upaya pengelolaan sampah yang diusung dalam program ini berprinsip pada konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R), termasuk melalui pendirian Bank Sampah, penghijauan sekolah dan kampus, serta berbagai program pelestarian lingkungan lainnya.

"Langkah-langkah ini tidak hanya bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga membentuk karakter generasi muda yang lebih peduli terhadap kelestarian alam," jelas Eryanto.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, menekankan bahwa sektor pendidikan memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah. Ia mendorong sekolah dan perguruan tinggi untuk meningkatkan kesadaran serta tanggung jawab dalam menangani sampah di lingkungan masing-masing.

Dalam pemantauan daring kegiatan Asta Sekolah dan Kampus yang merupakan bagian dari Aksi Peduli Sampah Nasional 2025 di Jakarta pada Sabtu (15/3/2025), Hanif menyampaikan bahwa perubahan paradigma dalam pengelolaan sampah harus dimulai dari budaya dan kebiasaan yang dibangun melalui pendidikan.

"Kita perlu memperkuat komunikasi, informasi, dan edukasi tentang gerakan sadar sampah, termasuk memasukkan materi pengelolaan sampah ke dalam program ekstrakurikuler maupun kebiasaan sehari-hari di sekolah dan perguruan tinggi," ujar Hanif.

Selain itu, Hanif menegaskan pentingnya peran sekolah dan perguruan tinggi dalam mengelola sampah di lingkungan mereka agar dapat mengurangi jumlah limbah yang berakhir di tempat pemrosesan akhir (TPA).

"Baik mahasiswa, dosen, siswa, guru, maupun tenaga pendidik harus berupaya mengurangi sampah, mendaur ulang, dan mengelolanya sedekat mungkin dengan sumbernya. Artinya, sampah wajib dikelola langsung di lingkungan kita masing-masing," tambahnya.

Menteri Hanif juga mengajak mahasiswa untuk terus mengembangkan inovasi teknologi dalam pengelolaan sampah guna mengurangi timbulan limbah tanpa menciptakan polusi baru.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK, sepanjang tahun 2024 terdapat 32,8 juta ton timbulan sampah yang telah dilaporkan oleh 303 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Mayoritas dari jumlah tersebut merupakan sampah sisa makanan, dengan persentase mencapai 39,43% dari total limbah.

Untuk diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Bupati Tanah Bumbu, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Eryanto Rais, serta seluruh Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال