![]() |
BERI ARAHAN: Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda saat memantau TPS ilegal di seberang Komplek Mahatama Banjarmasin belum lama tadi - Foto Dok Nett |
BORNEOTREND.COM, KALSEL- Upaya konkrit Yamin-Ananda dalam membenahi persoalan sampah di Kota Banjarmasin mulai membuahkan hasil.
Salah satunya adalah dengan membersihkan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar di seberang perumahan Mahatama Banjarmasin yang sebelumnya mengalami krodit sampah hingga mengakibatkan sebagian JL Ibnu Sina dan JL Lingkar Dalam Selatan tertutup tumpukan sampah.
Dari akun Instagram resmi @yamin.ananda terlihat bahwa kini sampah dikawasan tersebut tidak lagi menggunung dan jalan yang sebelumnya tertutup sudah mulai nyaman untuk dilalui. Kerja Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin untuk mengangkut sampah tidak kenal waktu ternyata mulai membuahkan hasil.
Sebelumnya memang ditugaskan oleh Walikota Banjarmasin HM Yamin, Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda melakukan rapat koordinasi belum lama tadi dalam rangka menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Banjarmasin, imbas ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia (RI).
Bahkan dalam rakor tersebut, Hj Ananda menekankan permasalahan menggunungnya sampah di Kota Banjarmasin harus bisa diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Khususnya untuk masalah menggunungnya sampah di TPS liar yang ada diseberang Perumahan Mahatama Banjarmasin.
Tidak hanya itu, sebelum berangkat melakukan Reatret di Magelang, Hj Ananda juga menyempatkan memantau langsung pengambilan sampah dan berdiskusi langsung dengan pemulung disekitar TPS illegal diseberang Komplek Mahatama Banjarmasin.
Sebelumnya, Rudy Syahril, salah satu warga Mahatama Tanjung Pagar yang dekat dengan jalan tersebut mengungkapkan, kekhawatirannya terhadap penumpukan sampah yang kini sudah meluber hingga ke pinggir jalan.
“Saya sangat kecewa, khususnya terhadap kebijakan terkait penutupan TPA Basirih. Sebelum ditutup, seharusnya pemerintah mempertimbangkan solusi alternatif untuk lokasi pembuangan sampah,” ujar Rudy belum lama tadi.
Selain mengganggu kenyamanan, dirinya juga menyoroti potensi dampak kesehatan akibat penumpukan sampah ini, seperti risiko demam berdarah dan berbagai penyakit lainnya yang dapat muncul dari lingkungan yang tidak higienis.
Penulis: Arief Rahman