![]() |
Ilustrasi - Gerhana Matahari – Foto Net |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA – Setelah fenomena gerhana Bulan total yang menakjubkan pada 14 Maret 2025, para pengamat langit kembali akan disuguhkan dengan peristiwa langit yang menarik menjelang Idul Fitri. Pada 29 Maret 2025, akan terjadi gerhana Matahari sebagian, sebuah fenomena di mana Bulan hanya menutupi sebagian dari permukaan Matahari, menciptakan tampilan yang menyerupai kue yang digigit.
Gerhana Matahari sebagian terjadi ketika Bulan tidak tepat berada di tengah-tengah garis antara Matahari dan Bumi, sehingga hanya sebagian Matahari yang tertutup. Sebagai hasilnya, tampak seperti Matahari dipotong atau "digigit" di tepinya. Fenomena ini biasanya menarik perhatian banyak orang, namun perlu diingat bahwa untuk mengamatinya, kita harus menggunakan filter Matahari khusus atau melihatnya melalui pantulan cermin agar tetap aman.
Sayangnya, gerhana Matahari sebagian pada 29 Maret 2025 tidak bisa disaksikan dari Indonesia. Menurut TimeandDate.com, gerhana ini hanya akan terlihat di beberapa wilayah seperti Greenland, Eropa Utara, Rusia Utara, dan Kanada, dengan cakupan puncaknya mencapai 93% di Kanada. Meski demikian, fenomena ini akan sangat jelas terlihat di wilayah-wilayah tersebut.
Gerhana Matahari ini terjadi bertepatan dengan fase Bulan baru, saat Bulan berada di sisi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam. Fase Bulan baru terjadi pada pukul 11.00 UTC atau sekitar pukul 18.00 WIB, yang juga menjadi waktu terbaik untuk mengamati objek langit lainnya, seperti galaksi atau gugusan bintang, karena tidak ada cahaya Bulan yang mengganggu pandangan.
Meskipun gerhana Matahari sebagian ini tidak terlihat di Indonesia, peristiwa langit lainnya akan terus hadir, memberikan kesempatan bagi para pengamat langit untuk terus menyaksikan keajaiban alam semesta.
Sumber: detik.com