Kurs Rupiah Berpotensi Melemah, Dipengaruhi Kebijakan Tarif AS yang Mulai Berlaku April 2025

MELEMAH: Nilai tukar Rupiah tercatat terus melemah dari Dollar AS – Foto Net


BORNEOTREND.COM, JAKARTA – Nilai tukar Rupiah diperkirakan akan mengalami pelemahan terhadap dolar AS dalam beberapa hari mendatang. 

Ariston Tjendra, pengamat pasar uang yang juga Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, menjelaskan bahwa kebijakan tarif yang akan diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump mulai 2 April 2025 menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi kondisi ini.

“Rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS karena kebijakan tarif Trump yang akan diberlakukan mulai 2 April 2025,” ujar Ariston kepada ANTARA, Senin (24/3/2025).

Trump pada Minggu (16/3/2025) mengulang ancamannya untuk memberlakukan tarif timbal balik dan sektoral terhadap negara-negara tertentu, sebuah langkah yang diperkirakan dapat memperburuk perang dagang global yang tengah berlangsung. Meskipun demikian, pasar masih meragukan seberapa besar Trump akan berkomitmen untuk menerapkan kebijakan tersebut, mengingat perubahan sikapnya terhadap Kanada dan Meksiko beberapa waktu lalu.

“Pasar khawatir akan dampak negatif dari pengenaan tarif baru ini,” tambah Ariston. Menurutnya, kebijakan tarif tersebut bisa mempengaruhi kestabilan ekonomi global dan memperburuk ketegangan perdagangan antarnegara.

Tiongkok dan Uni Eropa dilaporkan telah menyiapkan balasan terhadap kebijakan tarif Trump. Kedua negara diperkirakan akan memberlakukan tindakan yang lebih ketat, termasuk tarif timbal balik yang dapat memperburuk ketegangan ekonomi.

Selain faktor tarif, tensi geopolitik yang meningkat di Timur Tengah juga memberikan dampak negatif terhadap pasar. Ketidakpastian global ini menyebabkan pelaku pasar cenderung memilih dolar AS sebagai aset yang lebih aman, yang tercermin dari lonjakan indeks dolar AS yang pagi ini mencapai 104,10, setelah sebelumnya bergerak di kisaran 103.

Pada pembukaan perdagangan Senin pagi (24/3/2025), nilai tukar Rupiah tercatat melemah sebesar 2 poin atau 0,01 persen menjadi Rp 16.504 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang berada di Rp 16.502 per dolar AS. Ariston memperkirakan bahwa Rupiah berpotensi melemah lebih jauh menuju level Rp 16.550 dengan support di sekitar Rp 16.400.

Sumber: Antara

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال