![]() |
ARUS MUDIK 2025: Operasi Ketupat 2025 dimulai, kendaraan menuju Merak naik 82% -Foto dok Jasa Raharja |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho dan Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono meninjau kesiapan Pelabuhan Merak dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2025. Kunjungan yang berlangsung pada Minggu (23/3/2025) ini turut didampingi oleh Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan juga memantau jalur tol dari Cikupa menuju Merak. Dalam keterangannya, Dudy menyoroti efektivitas kebijakan work from anywhere (WFA) dalam mengurangi kepadatan pemudik. “Hari ini H-8, dan dengan adanya WFA, pemudik memiliki fleksibilitas dalam mengatur perjalanan mereka. Ini membantu mengurangi penumpukan di hari-hari tertentu,” ungkapnya.
Saat meninjau Pelabuhan Merak, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo menjelaskan sejumlah strategi yang diterapkan untuk mengoptimalkan arus mudik dan balik Idulfitri 2025. Salah satu kebijakan utama adalah pembagian golongan kendaraan di beberapa pelabuhan.
- Pelabuhan Merak tetap melayani mobil, bus, dan pejalan kaki.
- Pelabuhan BBJ Serang menjadi lokasi penyeberangan bagi truk golongan 7, 8, dan 9.
- Pelabuhan Ciwandan, Cilegon diperuntukkan bagi kendaraan roda dua serta truk golongan 4, 5, dan 6.
Selain itu, mulai 23 Maret 2025, ASDP tidak lagi menerapkan pembagian kelas eksekutif dan reguler di dalam kapal feri guna memperlancar distribusi penumpang. “Biasanya, penumpang eksekutif masuk dari pintu depan, yang justru menyebabkan antrean panjang. Dengan kebijakan baru ini, semua tiket dianggap reguler agar arus masuk lebih merata,” jelas Heru.
Dalam kesempatan yang sama, Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho menyampaikan perkembangan Operasi Ketupat 2025, yang berlangsung sejak 23 Maret hingga 8 April di berbagai provinsi di Pulau Jawa, Lampung, dan Bali. Menurutnya, jumlah kendaraan menuju Merak meningkat signifikan.
“Pada H-10 terjadi kenaikan 14,7%, sementara pada H-9 meningkat 82%. Ini menunjukkan bahwa kebijakan WFA cukup efektif dalam mengurangi kepadatan di Pelabuhan Merak-Bakauheni dan jalur menuju Trans Jawa,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan menuju Pelabuhan Merak, Korlantas Polri telah menyiapkan skema delay system, yaitu sistem penundaan kendaraan secara bertahap di beberapa titik:
- Jika antrean di KM 68 mencapai kondisi kuning, sistem delay mulai diterapkan.
- Jika kepadatan berlanjut, sistem ditarik mundur ke KM 43.
- Jika masih terjadi penumpukan, sistem ditarik hingga KM 13.
“Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan, untuk memastikan kelancaran mudik,” tambah Agus.
Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, mengingatkan pemudik untuk selalu mengutamakan keselamatan. Ia menyoroti KM 68 sebagai titik potensial bagi pemudik yang mengalami kelelahan.
“Pemudik bisa memanfaatkan waktu saat delay system untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Keselamatan tetap menjadi prioritas utama,” kata Rivan.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah disiapkan oleh Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, PT Jasa Raharja, PT ASDP Indonesia Ferry, serta pemangku kepentingan lainnya, diharapkan arus mudik Lebaran tahun ini dapat berjalan lebih lancar, aman, dan nyaman bagi masyarakat.
Sumber: Jasa Raharja