![]() |
JUAL KERUDUNG: Salah seorang penjual kerudung sedang menunggu pembeli – Foto Net |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Hari Raya Idul Fitri selalu identik dengan membeli pakaian baru, dan tradisi ini tak hanya terasa dalam suasana Lebaran, tetapi juga turut berdampak pada perekonomian, khususnya dalam hal inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar, mengungkapkan bahwa kenaikan konsumsi pakaian dan alas kaki menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi pada inflasi bulanan.
Amalia menjelaskan bahwa beberapa komoditas, seperti pakaian dan alas kaki, mengalami kenaikan harga signifikan menjelang Lebaran, yang turut mempengaruhi angka inflasi.
“Ternyata komoditas-komoditas inilah yang mengalami kenaikan harga atau inflasi bulanan. Ini diidentikan dengan adanya kebutuhan yang lebih banyak dibandingkan dengan bulan-bulan biasanya,” ujar Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, seperti yang dikutip pada Kamis (27/3/2025).
Selain pakaian, sejumlah komoditas lain juga turut berperan dalam kenaikan inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri, antara lain mukena, kerudung, sarung, hingga sandal. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Amalia, terdapat peningkatan inflasi pada beberapa komoditas pada periode tahun 2024.
- Mukena mengalami inflasi dari 0,52% pada Maret menjadi 1,35% pada April 2024.
- Kerudung mengalami kenaikan dari 0,26% pada Maret menjadi 1,35% pada bulan April 2024.
- Sarung juga mengalami peningkatan inflasi dari 0,58% di Maret menjadi 0,91% di bulan April 2024.
- Sandal karet pria mengalami inflasi dari 0,51% pada Maret menjadi 0,59% pada April.
- Sandal karet wanita mengalami kenaikan dari 0,27% pada Maret menjadi 0,79% pada April 2024.
Amalia menyebutkan bahwa kenaikan harga-harga komoditas tersebut umumnya terjadi karena permintaan yang lebih tinggi menjelang Lebaran, yang memicu terjadinya inflasi pada periode ini. "Biasanya, menjelang April dan Lebaran, pembeliannya relatif banyak, sehingga komoditas-komoditas ini juga tercatat mengalami inflasi," ungkap Amalia.
Kondisi ini menjadi perhatian penting dalam pengendalian inflasi, terutama menjelang hari raya yang banyak melibatkan transaksi belanja masyarakat.
Sumber: cnbcindonesia.com