BORNEOTREND.COM, KALSEL- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Tanah Laut (Tala) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Antisipasi dan Mitigasi Potensi Konflik Lahan di Kabupaten Tanah Laut", rabu (19/3/2025) lalu di Aula Kantor Kecamatan Pelaihari.
Muhamad Hartono, S.H., M.H., Ketua Umum HMI Cabang (P) Tala, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif untuk memberikan edukasi dan pemahaman aturan hukum kepada para pemuda dan mahasiswa di Kabupaten Tala.
FGD ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dari HMI Cabang Persiapan Tala, BEM Politala, serta perwakilan Organisasi Kepemudaan (OKP) lainnya di Tala.
Diskusi ini dipandu oleh Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tala Joko Pitoyo, S.AP yang menyoroti permasalahan legalitas lahan, terutama di wilayah desa, yang seringkali menjadi pemicu konflik.
"Sering terjadi tanah atau lahan yang masuk di wilayah desa dibuatkan legalitas sebuah surat supradik tanpa adanya koordinat yang jelas," ungkap Joko.
Sementara itu, Asisten Bidang Administrasi Umum SETDA Tala Dr. Ahmad Hairin, M.P, Plt, juga menyoroti dinamika konflik lahan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan perusahaan.
Ia menekankan pentingnya dialog dan mediasi untuk menyelesaikan sengketa.
"Jadi kalau sangketa itu perselisihan antara orang dengan pemerintah atau orang dengan perusahaan," tambahnya.
Dilain pihak, PLT Kepala Seksi Pengendalian dan Penanganan Sengketa M. Rian Zakaria, S.H, juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam.
"Bersama pemerintah daerah melakukan kerjasama, menghubungkan akses seluruh masyarakat," tukasnya.
FGD ini diharapkan dapat memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam menyelesaikan konflik lahan di masyarakat, serta mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Tala.
Penulis: Syaiful