![]() |
(Foto Ilustrasi: istimewa) |
BORNEOTREND.COM - Akademi Bangku Panjang Mingguraya Banjarbaru kembali menggelar Poetry in Action at Mingguraya. Digelar di Panggung Bundar Mingguraya pada 21 Maret 2025, pukul 21:10 Wita sampai selesai dengan tema: “Poetry as a Bridge for Peace and Inclusion” (puisi sebagai jembatan menuju perdamaian dan inklusi).
Seperti biasa even ini membuka partisipasi pihak lain untuk mengisi acara, tampilan tradisi lisan, bakisah, stand up comedy, storytelling, musikalisasi atau baca puisi, teater (petilan), monolog, tari, pantomim, dan lainnya. Kegiatan ini menjadi wahana aksi dari berbagai bidang seni, sebagai ruang proses dan apresiasi dalam beragam bentuk seni dan pertunjukan.
Menurut koordinator acaranya HE Benyamine, Poetry in Action kali ini digelar bertepatan dengan momen World Poetry Day (21 Maret) memperhatikan kembali “Poetry as a Bridge for Peace and Inclusion”. Puisi berbicara tentang kemanusiaan dan nilai-nilai, bahkan puisi yang paling sederhana menjadi katalisator yang kuat untuk dialog dan perdamaian.
World Storytelling Day 2025 (20 Maret) dengan tema “Deep Water” dengan stories in which a character is in trouble, stories about magical waters, or stories connected to deep waters like the sea, a lake, or a river, menjadikan kehidupan lebih merasakan hikmah dalam dekapan cerita.
International Day of Forests 2025 (21 Maret) dengan tema “Forests and Food” yang memberikan perhatian pada peran penting hutan dalam sistem pangan dalam ketahanan pangan, gizi, dan mata pencaharian sebagai menyejukkan jiwa dalam keberlimpahan yang diberikan hutan, dan World Water Day 2025 (22 Maret) dengan tema "Glacier Preservation". dalam menyediakan air tawar, mendukung pertanian, industri, produksi energi bersih, dan menjaga ekosistem yang sehat, sebagai berkah yang berkelanjutan.
Juga terkait dengan peringatan World Theatre Day (27 Maret) dengan masuk pada "Theatre and a Culture of Peace", pesan WTD 2025 oleh Theodoros Terzopoulos (Greece), “We need new narrative ways aimed at cultivating memory and shaping a new moral and political responsibility to emerge from the multiform dictatorship of the present-day Middle ages.“
"Ayo kita bangkitkan cerita dengan harapan dalam upaya mempromosikan kemanusiaan memanusiakan manusia dan keterhubungannya dengan semesta, yang secara terintegrasi dengan rangkaian peringatan puisi, hutan, air, dongeng, dan teater --lebih dalam, lebih dekat, dan lebih bermakna," ujar HE Benyamine.
Sekadar untuk diketahui Poetry in Action at Mingguraya sudah berjalan selama 14 tahun. Dari 27 Maret 2012) hingga kini memasuki Maret 2025 bertepatan dengan perayaaan Hari Teater Dunia dan Hari Puisi Dunia (21 Maret).
"Sudah berjalan 14 tahun, silakan Anda mengungkapkannya lewat puisi atau penampilan teater (petilan)/monolog, atau bentuk seni lainnya, yang berhubungan dengan tema di atas. Silakan membacakan puisi atau menampilkan karya seni lainnya. Dalam penyelenggaraan kegiatan ini upaya menguatkan volunter, partisipasi, dan menerima sumbangan dana atau kudapan untuk keberlanjutan acara ini. Kehadiran dangsanak dabarataan adalah puisi dan tradisi itu sendiri," tambah Bang Ben panggilan akrab HE Benyamine ini.
Editor: Khairiadi Asa