BORNEOTREND.COM, KALSEL - Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) berhasil memusnahkan barang bukti narkotika hasil pengungkapan jaringan narkoba internasional yang dipimpin oleh Fredy Pratama. Sebanyak 38.283,46 gram (sekitar 38 kilogram) sabu-sabu dimusnahkan di Mapolda Kalsel, Banjarbaru, pada Rabu (19/3/2025). Selain itu, turut dimusnahkan 1.015 butir ekstasi dan 331 gram serbuk ekstasi.
Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, mengatakan bahwa barang bukti tersebut merupakan hasil pengungkapan empat kasus menonjol yang dilakukan oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel selama periode Januari hingga Maret 2025. Keempat kasus tersebut melibatkan empat tersangka yang berasal dari berbagai wilayah di Kalimantan.
"Empat kasus menonjol ini jaringannya lintas Kalimantan, Surabaya, dan Sulawesi yang terafiliasi dengan gembong narkotika internasional Fredy Pratama," ungkap Yudha.
Kasus pertama melibatkan tersangka Muhamad Romji, warga Kabupaten Tanah Bumbu, yang ditangkap pada 22 Januari 2025 di Banjarbaru dengan barang bukti 2.010,56 gram sabu-sabu. Kemudian, tersangka Gunawan Samson, warga Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, ditangkap pada 23 Januari 2025 di Banjarmasin dengan barang bukti 1.003,82 gram sabu-sabu.
Selanjutnya, tersangka Nursalani, warga Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, ditangkap pada 1 Februari 2025 di Gambut, Kabupaten Banjar, dengan barang bukti 17.276,10 gram sabu-sabu, 1.015 butir ekstasi, dan 331 gram serbuk ekstasi. Tersangka terakhir, Nawwaf Umar Novel Bawazier, asal Banjarmasin, ditangkap pada 12 Maret 2025 dengan barang bukti 17.992,98 gram sabu-sabu.
Kapolda Yudha menegaskan bahwa dengan barang bukti yang berhasil disita dan dimusnahkan, Polda Kalsel telah berhasil menyelamatkan 193.297 orang dari penyalahgunaan narkoba.
"Jika ini sampai di tangan pengguna, anggaran rehabilitasi oleh negara dan masyarakat membutuhkan biaya Rp 900 miliar lebih," jelasnya.
Yudha menegaskan bahwa perang terhadap peredaran narkoba tidak boleh kendur. Polda Kalsel akan terus meningkatkan upaya pengungkapan dan memperkuat sumber daya untuk memerangi jaringan narkoba yang semakin canggih.
"Modus operandi jaringan pengedar semakin canggih, anggota pun harus siap dan Polri tidak boleh kalah," tegas Kapolda.
Sumber: Antara