![]() |
Wali Kota Banjarmasin, H M Yamin ketika bersilaturahmi dengan ratusan pemulung eks TPAS Basirih. Foto-Diskominfo Banjarmasin |
BORNEOTREND.COM, KALSEL - Kehangatan di 10 hari terakhir bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Wali Kota Banjarmasin, H M Yamin HR didampingi Ketua TP PKK, Hj Neli Listriani menjalin silaturahmi sekaligus Buka Bersama dengan ratusan petugas pemilah sampah atau pemulung eks TPA Basirih, bertempat di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (26/3) petang.
Sembari menunggu waktu maghrib tiba, kegiatan diisi dengan kajian singkat oleh ustadz Asfiani Norhasani, Lc, dilanjutkan salat maghrib berjamaah dan ditutup doa bersama.
Pada kesempatan itu, Yamin bersyukur bisa mengundang para satuan tugas pemilahan sampah yang sempat bekerja di TPAS Basirih, sebelum akhirnya ditutup oleh Kementerian LH beberapa waktu lalu.
"Hari ini kita melaksanakan kegiatan buka puasa sekaligus silaturahmi dengan para pemulung di kota Banjarmasin. Alhamdulillah antusiasnya luar biasa, apalagi ini momen pertama kali setelah kami dilantik, baru bekerja selama kurang lebih satu bulan," ucapnya.
Ia mengakui, persoalan darurat sampah yang tengah terjadi memberi pengatuh signifikan terhadap mata pencaharian mereka yang sekarang tidak menentu. Yamin pun memastikan saat ini pihaknya masih intens dalam mencari formulasi terbaik soal penanganan sampah di Banjarmasin.
Berangkat dari hal tersebut, Yamin berencana untuk membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di 52 kelurahan, di samping mengoptimalkan sekaligus mengembalikan fungsi TPS 3R hingga Pusat Daur Ulang (PDU) yang sudah ada.
Untuk itu, dirinya ingin menyakinkan para pemulung yang terkena imbas pasca penutupan TPA Basirih agar sementara bisa ditempatkan baik di TPST, TPS3R maupun PDU terlebih dulu untuk memilah.
"Ini adalah langkah pertama kita untuk menyelesaikan persampahan di Banjarmasin, namun ini bersifat jangka pendek dan kita ke depan tentu menginginkan adanya solusi jangka panjang yang bersifat komprehensif," jelas Yamin.
"Makanya pemilahan sampah di TPS3R dan PDU harus kita maksimalkan sebagai langkah awal. Dari produksi 600 ton sampah perhari, minimal 50% nya kita ambil untuk pemilahan, kemudian sisa 30% sampai 40% sisa sampah termasuk residu itu kita buang ke TPA Regional Banjarbakula," timpalnya lagi.
Lebih lanjut, Yamin juga mewanti kepada para pemulung agar jangan lagi melakukan pemilahan sampah dengan semrawut. "Artinya kadang ketika sampah sudah di TPS itu dihambur-hamburkan lagi, nah ini yang jadi perhatian kita juga bagi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dari sumber," tekannya.
Dengan situasi yang tengah terjadi, Yamin enggan menutup mata, ia meminta kesadaran lapisan masyarakat maupun para petugas pemilahan di lapangan agar bersama memastikan pemilahan sampah dari rumah itu menjadi budaya baru dalam kehidupan.
"Ini yang akan kita atur agar memudahkan para petugas dan pemulung kita jua nantinya yang bekerja memilah," terangnya.
"Harapan kita sekali lagi, seluruh masyarakat bisa meningkatkan kesadaran memilah sampahnya dari rumah masing-masing," tandasnya.
Sumber: Diskominfo Banjarmasin