BPBD Balangan Gelar Pendampingan Teknis Destana, Dorong Desa Siap Hadapi Bencana

BUKA KEGIATAN: Kepala Pelaksana BPBD Balangan, H. Rahmi didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Jumaidil Hairi membuka kegiatan pendampingan teknis Desa Tangguh Bencana (Destana) – Foto Ist


BORNEOTREND.COM, KALSEL - BPBD Kabupaten Balangan menggelar kegiatan pendampingan teknis Desa Tangguh Bencana (Destana) bagi perwakilan desa di wilayahnya. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Dinas Kesehatan Balangan, Selasa (15/4/2025), sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat desa dalam menghadapi potensi bencana.

Sekitar 40 peserta dari berbagai desa di Kabupaten Balangan mengikuti pendampingan teknis Desa Tangguh Bencana (Destana) yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan. Pada tahap pertama, kegiatan ini diikuti oleh 24 desa dari Kecamatan Halong dan 16 desa dari Kecamatan Paringin. Desa-desa lainnya akan menyusul mengikuti kegiatan serupa pada periode berikutnya secara bertahap.

Kepala Pelaksana BPBD Balangan, H. Rahmi, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Jumaidil Hairi, Rabu (16/4/2025), menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan desa dalam menghadapi bencana.

“Tujuan utama dari pendampingan ini adalah membangun kemandirian desa dalam mengelola risiko bencana, serta memperkuat kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dan pulih dari dampak bencana,” ujar Jumaidil.

Ia menambahkan bahwa pendampingan teknis ini juga berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana serta pentingnya pengelolaan berbasis komunitas.

“Masyarakat perlu memahami potensi bahaya di wilayahnya, mengetahui cara mengurangi risiko, dan memiliki kapasitas untuk bertindak cepat dan tepat saat bencana terjadi,” jelasnya.

Destana, lanjut Jumaidil, juga mendorong terbentuknya lembaga masyarakat yang mampu mengelola sumber daya lokal serta menerapkan kearifan lokal untuk pengurangan risiko bencana. Kegiatan ini dirancang agar masyarakat terlibat aktif dalam setiap tahap penanggulangan bencana, mulai dari perencanaan hingga evaluasi.

Dengan adanya pelatihan ini, desa-desa diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam menghadapi bencana, sehingga potensi kerugian baik secara materiil, sosial, maupun jiwa bisa diminimalkan.

“Yang tidak kalah penting, Destana juga memperkuat kerja sama lintas sektor, baik antara pemerintah, masyarakat, hingga lembaga swadaya. Tujuannya agar penanggulangan bencana dilakukan secara sinergis dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Penulis: Sri Mulyani

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال