 |
| Petugas Kesehatan Haji 2025. Foto-Antara |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA - Jumlah panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) di bidang kesehatan pada 2025 mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo menyebut pengurangan petugas hampir 50 persen.
Hal itu disampaikan Liliek dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, di gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025). Liliek mengatakan jumlah PPIH Kesehatan pada 2024 sebenarnya 306, sedangkan tahun ini hanya 188 petugas.
"Jadi memang seperti yang tadi disampaikan, untuk tahun ini jumlah PPIH Kesehatan yang nanti akan langsung mengelola KKHI Mekah, KKHI Madinah maupun klinik di Bandara, ini kalau tahun lalu mencapai 306 orang, tahun ini hanya ada 188 petugas," kata Liliek.
Meski begitu, Liliek memastikan pihaknya akan tetap memberikan pelayanan kesehatan bagi calon jemaah. Dia mengatakan pihaknya juga akan mengoperasionalkan klinik di bandara, terkhusus di Jeddah.
"Kalau di Jeddah kami bisa menyewa satu ruangan untuk difungsikan sebagai klinik dan ada satu mobil golf nanti yang untuk evakuasi jemaah dari pesawat ke klinik. Namun kalau di Madinah, hal itu tak bisa kita laksanakan, tetapi pelayanannya kita laksanakan di antara tempat jemaah turun dari pesawat menuju ke bus," ujar Liliek.
Selain itu, kata dia, pihaknya pun akan mengoperasionalkan klinik sektor di Madinah dan Mekah. Dia mengatakan untuk Madinah terdapat 5 klinik dan Mekah 10 klinik.
"Di Madinah nanti ada 5 sektor dan di Mekah tahun ini ada 10 sektor, itu tetap akan kami dirikan klinik yang akan dikelola oleh dokter spesialis dan perawat," katanya.
Liliek mengatakan PPIH di bidang kesehatan pun akan disiagakan di setiap kloter haji. Nantinya, dia mengatakan satu dokter dan satu perawat akan ditugaskan di setiap kloter.
"Harapan kami adalah kami bisa berdayakan petugas haji daerah yang dari unsur kesehatan untuk bisa terlibat dalam pelayanan pada jemaah haji di kloternya masing-masing," tuturnya.
Sumber: Detik.com