![]() |
RAPAT VIRTUAL: Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Sutikno dan jajaran menghadiri rapat koordinasi dan sosialisasi pengendalian inflasi secara virtual – Foto MC Kalsel |
BORNEOTREND.COM, KALSEL – Inflasi di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada bulan Maret 2025 mengalami kenaikan. Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Sulkan melalui Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Sutikno memaparkan inflasi bulan Maret mencapai 1,13 persen secara bulanan (month-to-month) dan 0,76 persen secara tahunan (year-on-year). Namun, Sutikno memastikan bahwa kenaikan inflasi ini masih berada di bawah rata-rata nasional.
Sutikno menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama inflasi adalah dihentikannya program diskon listrik bagi pelanggan rumah tangga dengan daya 900 watt ke bawah, yang sebelumnya berlaku pada Januari hingga Maret.
“Ketika diskon ini dihentikan, otomatis beban biaya listrik naik dan ikut mendorong angka inflasi,” terangnya usai menghadiri rapat koordinasi dan sosialisasi yang digelar pemerintah pusat secara virtual di Command Center Kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru, Senin (14/3/2025).
Meski secara umum terkendali, beberapa daerah di Kalsel mengalami lonjakan inflasi yang signifikan. Kabupaten Tanah Laut mencatat kenaikan tertinggi sebesar 2,2 persen, diikuti oleh Kabupaten Tabalong sebesar 1,31 persen.
Sutikno mengimbau masyarakat agar tidak panik dan menyikapi situasi ini dengan bijak.
“Yang penting adalah tetap tenang, belanja sesuai kebutuhan, dan hindari panic buying. Saat ini stok bahan pokok tersedia dalam jumlah yang cukup,” tegasnya.
Rakor ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antarinstansi dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah sekaligus memastikan sektor pendidikan tetap mendapat perhatian sebagai bagian dari pembangunan jangka panjang.
Sumber: MC Kalsel