![]() |
BERDAYA: Kementrian ATR/BPN melalui Ditjen Pentag berkomitmen mengangkat peran perempuan desa dari penerima manfaat menjadi pelaku utama pembangunan ekonomi setempat - Foto Dok Rilis ATR/BPN |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA- Semangat perjuangan R.A. Kartini terus menginspirasi gerakan pemberdayaan perempuan di berbagai sektor, termasuk agraria.
Pemerintah melalui program Reforma Agraria Kementerian ATR/BPN menegaskan komitmennya untuk mengangkat peran perempuan desa dari penerima manfaat menjadi pelaku utama pembangunan ekonomi setempat.
Direktorat Jenderal Penataan Agraria (Ditjen Pentag) menjadi ujung tombak dalam inisiatif ini. Ditjen Pentag merancang kebijakan dan mekanisme distribusi sumber daya agraria yang inklusif, memastikan akses perempuan atas tanah, air, dan modal pertanian lebih mudah diperoleh.
Salah satu langkah praktis yang dijalankan adalah penyediaan pelatihan teknis dan manajerial bagi perempuan petani. Melalui lokakarya, pendampingan lapangan, serta program pendanaan mikro, perempuan desa dibekali keterampilan budidaya, pengolahan hasil, hingga pemasaran produk agraria.
Selain itu, Ditjen Pentag juga menggandeng lembaga keuangan dan pasar digital agar produk-produk yang dihasilkan perempuan desa memiliki saluran distribiusi yang luas. Kolaborasi ini membuka akses kepada pasar lokal dan nasional, sehingga potensi ekonomi desa dapat terangkat secara berkelanjutan.
Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan kesejahteraan perempuan desa meningkat signifikan dan keadilan sosial tercapai. Semangat Kartini yang menggebu kini terwujud nyata, menjadikan perempuan agraria sebagai agen perubahan dalam pembangunan desa.
Sumber: Rilis ATR/BPN